siutaocom logo final v2siutaocom logo final v2siutaocom logo final v2siutaocom logo final v2
  • Home
  • SiuTao
    • Pengenalan Tao
    • Sejarah Tao
    • Kitab Suci Tao
    • Upacara Tao
    • Video Tao
  • News
    • Regional
    • Nasional
    • Internasional
  • Directory
    • Dewa-Dewi Tao
    • Buku Buku Tao
  • Articles
    • Serba-Serbi Tao
  • Contact
    • Lokasi Taokwan
    • Hubungi Kami
  • id
    • zh-CN
    • en
    • id
✕

Inti Sari Siu Tao

  • Home
  • Blog
  • Articles Serba-Serbi
  • Inti Sari Siu Tao
Identitas Taoyu
January 25, 2016
Jangan Berguru Kepalang Ajar, Bagai Bunga Kembang Tidak Jadi
January 25, 2016

Inti Sari Siu Tao

Post Views: 1,213

Inti Sari Siu Tao

Belajar Tao / Siu Tao ( ), memang bukan merupakan suatu masalah yang mudah, begitu banyak pengertian yang harus diserap, namun lebih penting lagi yaitu begitu banyak pengeritan itu yang harus dijalani. Tanpa melaksanakan pengertian-pengertian yang baik itu, merupakan suatu yang sia-sia. Sering kali terjadi, setelah sekian lama kita merasakan dan menikmati semerbak harumnya, barulah kita menyadari dan mengerti akan keagungan dan kemuliaannya secara lebih mendalam.

Tao () dengan kekuatannya tidak terlihat dan tidak terasa telah mengubah sifat manusia, Tao menghendaki umatnya berlatih diri, mengenal diri, dan selalu mawas diri. Menjadikan umat manusia mau meninggalkan yang kurang baik, serta memupuk budi luhur masing-masing.

Proses ini mungkin amat sulit untuk diikuti perkembangannya, bahkan harus melalui hari-hari yang panjang dalam kehidupan ini, serta membutuhkan keyakinan yang tebal serta keuletan yang tinggi. Kalau tidak, pasti akan gagal ditengah jalan. Untuk menuju sukses masih jauh sekali jarak yang harus kita tempuh.

Jadi secara garis besar Inti Sari Siu Tao ( ) adalah merevisi diri, menghilangkan kelemahan-kelemahan diri kita, serta memupuk sifat-sifat mulia.

Objek Siu Tao adalah “Diri kita masing-masing”, bukan orang lain.

Manusia merupakan makhluk hidup yang “Unik”, mempunyai perbedaan-perbedaan yang begitu kompleks, yang seringkali bahkan diri sendiri pun sulit untuk memahami. Namun secara umum, ada beberapa sifat-sifat yang telah diketahui oleh manusia, sehingga kita masih dapat menyimpulkan sifat mana yang harus dikikis, dan sifat mana yang harus dipupuk, sesuai dengan ajaran Tao, seperti yang dijelaskan di atas.

Beberapa sifat yang harus dikikis dari kehidupan kita:

  • Kesombongan
    Apabila kita mempunyai “kelebihan” dibandingkan orang lain, merupakan suatu hal yang wajar apabila kita merasa bangga, namun antara bangga dan sombong seringkali hanya dibatasi oleh benang tipis. Di dalam kitab suci Dai Sang Law Cin mengatakan : Membanggakan diri sering datangkan rugi, merendahkan diri tak hilang apapun sejari, Kalau pandai jangan menonjolkan diri, yang pandai berilmu tinggi biasanya seperti terendah tak kuat berdiri.

    Membanggakan diri yang berlebihan (sombong), hanya akan memuaskan ambisi kita, namun tidak menambah apapun dalam diri kita.

  • Dendam
    Di dalam perjalanan hidup manusia, ada pepatah yang mengatakan banyak manusia, menimbulkan banyak masalah. Di sini jelaslah bahwa di dalam hidup bermasyarakat, akan banyak timbul gesekan-gesekan dengan orang lain. Bagaimanakah seharusnya kita sebagai seorang umat Tao dalam menghadapi masalah ini? Setiap masalah yang timbul, seharusnya diselesaikan secara bijaksana, mengikuti peraturan dan kesepakatan di dalam masyarakat. Dengan demikian permasalahan diharapkan bisa diselesaikan dengan baik. Apabila di dalam hati kita selalu timbul rasa dendam, maka persoalan akan “tidak pernah selesai”, dan selalu menjadi ganjalan di dalam hati, maka hati kita pun tidak pernah “tentram dan tenang”. Apalagi bila hal ini dihubungkan dengan kenyataan bahwa orang Tao mempunyai Fak, makin tinggi Tao seseorang, maka makin tinggi pula Fak nya. Kalau masih mempunyai rasa dendam, mana mungkin Tao nya bisa tinggi?
  • Egois
    Di dalam Dai Sang Law Cin Cen Cing mengatakan : Menolong orang lain, haruslah menolong diri sendiri dahulu.

    Ini bukan berarti mengajarkan kita untuk hanya mementingkan diri sendiri (Egois). Sebenarnya berapa banyak yang dapat kita nikmati sendiri? Makan tiga kali sehari, berganti baju dua kali sehari, tidur tujuh jam sehari, apakah itu tidak cukup bagi kita? Mengapa kita tidak menyisihkan waktu dan kemampuan serta kelebihan harta kita bagi orang lain? Bagi keluarga kita, bagi saudara kita, dan bagi masyarakat luas.

  • Kecemasan yang berlebihan
    Suatu hal yang wajar manusia mempunyai rasa cemas, begitu banyak hal yang tidak kita ketahui, cemas terhadap keadaan keluarga kita, kesehatan kita, pekerjaan kita, dan banyak lagi kecemasan-kecemasan lainnya. Namun apakah hanya dengan kecemasan saja semuanya akan berubah? Di dalam Dai Sang Law Cin Cen Cing berkata : Hidup selalu banyak rintangan, Dapat berpikir adalah bawaan manusia, Bebas duniawi berarti sudah habis nyawanya, Mengerti Tao buah pikiran terbuka, Buanglah kecemasan dan nyanyilah lagu-lagu Tao, Siu Tao hingga dapat berdialog dengan Dewa-Dewa, Dewa-Dewa tentu lebih perhatian pada kita. Sedang di dalam Fuk Tek Cen Shen Cen Cing mengatakan: Fuk Yu Thien Sang Lai, Tek Yu Shin Cong Jie (Rejeki diberi oleh Tuhan, Moral timbulnya dari sanubari).

    Disini jelaslah bahwa hanya dengan Siu Tao (menjalankan ajaran Tao), banyak berbuat kebajikan, mempunyai moral yang tinggi, berusaha dan berpikir untuk mengatasi rintangan hidup, maka secara nyata kehidupan kita selalu akan dilindungi, kalau demikian, mengapa masih selalu merasa cemas?

Tentu saja masih ada sifat-sifat lainnya yang harus dikikis, tapi akan kita bicarakan pada lain kesempatan.

Sekarang kita membicarakan beberapa sifat yang harus dipupuk di dalam kehidupan kita:

  • Welas Asih
    Sudah sama-sama kita mengerti dan ketahui bahwa: Dai Sang Cui Yu Jing (Dai Sang Law Cin sangat Welas Asih), kita sebagai umatnya tentu harus mengerti hal ini, harusnya kita jadikan teladan di dalam hidup kita. Welas asih adalah sifat yang sangat mulia, selalu berbuat demi meringankan penderitaan umat manusia.
  • Lapang dada
    Di dalam Tao Tek Cing ciptaan Law Ce, menyebutkan yang kira-kira artinya demikian: Manusia bijak seperti air danau yang dalam, begitu tenang dan bening, seolah apapun yang dilemparkan ke danau itu, tertelan begitu saja, airnya tetap tenang dan jernih. Justru karena ia bisa menerima apa yang tidak bisa diterima orang lain, menunjukkan ketinggian Tao-nya. Ini menunjukkan manusia seharusnya bisa lapang dada, bisa menerima hal-hal yang mungkin menyakitkan (Kritik, saran, salah paham, dll), dengan begitu maka Tao-nya akan menjadi lebih tinggi.
  • Kejujuran
    Meskipun ajaran Tao mengharuskan kita fleksibel, tapi bukan berarti kita harus mengorbankan kejujuran. Kitab Suci Erl Lang Shen mengatakan: Tao timbul dari arus kejujuran yang agung dan mulia. Dari alamiah, asal alamiah, menuntun umat manusia ke jalan yang benar di dunia. Mungkin kita bisa membohongi orang lain, namun kita tidak dapat mengingkari hati nurani kita. Dan itu tidak sesuai dengan ajaran Tao.

Demikian yang ingin saya sampaikan pada hari ini, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi perjalanan Siu Tao kita.

Cerita ilustrasi:

Zhang Liang menunjukkan rasa hormat kepada seorang Tua dan mendapatkan sebuah buku pegangan yang luar biasa.

Zhang Liang adalah seorang pintar yang rendah hati, dan sopan santun, ayahnya adalah seorang Perdana Menteri negara Han, di daerah yang sekarang disebut Korea.

Ketika Qin menghancurkan Han, ia melarikan diri, dan berencana untuk kembali meneruskan negara Han. Pada suatu hari, setelah belajar, ia beristirahat dan menyusuri sebuah aliran sungai, tibalah ia pada sebuah jembatan yang di atasnya sedang duduk seorang tua, pada saat ia sudah dekat, orang tua itu menjatuhkan sepatunya ke tepi sungai, dan dengan seenaknya ia menyuruh Zhang Liang mengambilkan sepatunya.

Meskipun ia merasa dongkol, namun ia merasa ia harus menghormati orang yang lebih tua, maka ia mengambilkan sepatu itu. Setelah sepatu itu ia serahkan, orang tua itu bahkan menyuruhnya memakaikan sepatu itu, tapi ia tetap dapat mengendalikan emosinya, dan berpikir bahwa ia telah mengambilkan sepatunya, apa salahnya ia memakaikannya? Kemudian orang tua itu pergi sambil berkata: kamu sangat menghargaiku, kembalilah lima hari lagi, temui saya pagi-pagi di sini.

Lima hari lagi Zhang Liang datang ke jembatan itu, tapi orang tua itu sudah duduk di sana, lalu ia berkata, kamu terlambat, datanglah lima hari lagi, karena saya telah menunggumu lama sekali.

Lima hari kemudian, Zhang Liang kembali ke tempat itu lebih pagi, namun kembali orang tua itu telah duduk di sana, lagi-lagi orang tua itu berkata: kamu terlambat, datanglah lima hari lagi.

Maka lima hari kemudian, tengah malam Zhang Liang tidak tidur, ia langsung ke jembatan itu, langit masih gelap dan dingin, ia berhasil datang lebih dulu daripada orang tua itu. Orang tua itu kemudian memberinya sebuah buku strategi perang yang telah lama hilang, dan berkata pada Zhang Liang, bahwa ia akan mencapai sukses hidup dengan buku itu. Setelah mempelajari buku itu, suatu hari kemudian Zhang Liang menjadi menteri pendiri dinasti Han, dan sangat terkenal dengan taktik perangnya.

Ilustrarsi cerita ini memberikan kepada kita suatu makna:
Bahwa dengan kecerdasan, kerendahan hati, sopan santun, dan lapang dada, Zhang Liang mendapatkan Jalan untuk mencapai cita-citanya.

Cerita kedua :

Cai Yong menerima Wang Can dengan memakai sepatu terbalik

Cai Yong, penulis dan sarjana yang sangat ternama, menjabat sebagai pejabat tinggi selama pemerintahan kaisar Han Xian pada periode Tiga Kerajaan.

Dia sangat mengagumi Wang Can, seorang muda berbakat yang sering ia dengar namanya disebut orang.

Wang Can adalah seorang yang mempunyai kemampuan berbahasa yang luar biasa, dengan kata-katanya ia banyak menolong orang lain, misalnya merukunkan keluarga yang terpecah, dll. Suatu hari Cai Yong mengundang Wang Can untuk suatu resepsi, dan pada saat Wang Can tiba, disana telah banyak tamu, setelah tahu Wang Can tiba, dengan tergesa-gesa Cai Yong menyambutnya dengan memakai sepatunya secara terbalik.

Para tamu yang lain menjadi heran, dan berpikir bahwa tamu yang disambut pasti bukanlah orang sembarangan. Tapi menjadi bingung ketika melihat yang disambut adalah seorang muda dengan penampilan yang sangat sederhana. Bahkan mulai sinis, karena Cai Yong adalah pejabat tinggi, mengapa begitu menaruh hormat pada Wang Can?

Namun setelah mengetahui bahwa Wang Can memang seorang yang rendah hati dan mempunyai pengetahuan yang luas, mereka tidak lagi menyalahkan Cai Yong yang salah memakai sepatunya, bahkan menghargai betapa Cai Yong memperlakukan tamunya dengan hormat.

Makna cerita :
Seseorang dinilai dari kepribadiannya dan kemampuannya, bukan dari penampilan luarnya.

Please Share Us :

Related posts

May 15, 2025

Tao Parenting: Jalan Bijak Menjadi Orangtua


Read more
May 13, 2025

Menggali Nilai De (德) dalam Keluarga


Read more
May 9, 2025

Di Balik Jubah Emas, Tersemat Tugas Mulia – Huang Yi


Read more

Search

✕

Perjalanan Spiritual Taoism

«
Prev
1
/
40
Next
»
loading
play

Upacara Kwee Pang & Tao Ying Peserta Dari Amerika & Puerto Rico | 8 Sept2024 by Master Flyming Lika
play

Pelantikan jubah kuning (huang yi) Jakarta 07 july 2024 by master Flyming Lika
play

Upacara pemberkatan rupang Dewa, angkat anak,Taoying by Master Flyming Lika 24 april 2024
play

Upacara Lien Hun Du Jie 2024 by master Flyming Lika
play

Perayaan hari kebesaran MAHA DEWA Thay Shang Lao Jun Ji Ri 20 Juni 2024 by Master Flyming LIka
play

Upacara Tolak bala (POUN)2024 by Flyming Lika
«
Prev
1
/
40
Next
»
loading

Berita Regional lainnya

  • Upacara Sembahyang Cap Go Meh – Bandung
  • Tour Keliling Kelenteng – Taokwan Sinar Mulia – Bandung 2016
  • Tur Keliling Kelenteng Taoyu Manado 2016
  • Rekreasi bersama Tao Yu Bandung – Taman Hutan Raya – Ir.H.Djuanda
  • Rekreasi ke Goa Belanda dan Goa Jepang bersama Tao yu Bandung.

Recent Posts

  • Tao Parenting: Jalan Bijak Menjadi Orangtua
    May 15, 2025
  • Menggali Nilai De (德) dalam Keluarga
    May 13, 2025
  • Di Balik Jubah Emas, Tersemat Tugas Mulia – Huang Yi
    May 9, 2025
  • keKOSONGan merupakan awal dari keBIJAKsanaan
    May 8, 2025
  • NAIKIN LEVEL WU: SADAR TANPA DRAMA
    May 5, 2025

SiuTao Indonesia

Wadah Revisi Diri mencapai Kesadaran Tertinggi - Jelajah TAO dengan sukacita

Notes :

Da Jia Xue Tao Hao…

Untuk website Siutao ini masih dalam tahap pengembangan untuk itu sembari berjalan mohon masukan dan kritikannya disalurkan lewat

email  : contact@siutao.com

Terima kasih.
Xie Shen En

Lainnya

  • Hubungi Kami
  • Pernyataan Pelayanan
  • Kebijaksanaan Kerahasiaan
  • Donasi

Search

✕

Recent posts

  • Tao Parenting: Jalan Bijak Menjadi Orangtua
    May 15, 2025
  • Menggali Nilai De (德) dalam Keluarga
    May 13, 2025
Copyright © 2000 SiuTao Indonesia 正道李尚湖