Uang
Oleh: Bernard
Uang mungkin merupakan salah satu benda yang sering menjadi kontroversi di dalam perjalanan Siu Tao. Uang sering dikatakan sebagai sumber dari keserakahan dan dapat menghambat Siu Tao-nya karena menjadi terbelenggu pada keserakahan dan keduniawian.
Uang sebetulnya hanyalah merupakan sebuah alat tukar menukar. “Nilai tukar/daya beli” dari uang yang membuat uang itu mempunyai sebuah nilai. Uang juga selalu netral. Uang tidak menyebabkan orang menjadi baik atau jahat. Uang itu sama seperti cangkul yang sangat berguna untuk menggali tetapi di lain pihak bisa juga digunakan untuk memukul kepala orang lain. Demikian juga dengan clurit yang bisa digunakan untuk memotong rumput tetapi dapat pula digunakan untuk mencelakai orang lain. Jadi permasalahannya bukan uangnya melainkan karakter dari orangnya. Demikian juga dengan keserakahan yang sebetulnya tidak ada relevansinya dengan uangnya, melainkan berkaitan dengan karakter dari orangnya. Bila karakter orang tersebut memang serakah tentu saja akan selalu serakah baik dalam kondisi punya uang atau tidak.
Dalam menjalani kehidupan keduniawian, uang jelas sangat diperlukan. Tidak ada seorang pun yang bisa hidup “Mandiri” di masyarakat tanpa uang. Dan sebagai orang yang Siu Tao, kita jelas perlu berusaha keras untuk bisa memperoleh uang secukupnya sehingga kita bisa hidup mandiri tanpa menjadi BEBAN bagi orang lain.
Keterbelengguan terhadap uang merupakan sikap mental dari orangnya, tidak ada hubungan dengan uang itu sendiri. Kalau mau dilihat secara obyektif sebetulnya makin banyak uang yang kita miliki tentu akan semakin banyak hal positif (kungtek) yang bisa kita lakukan seperti menolong orang yang sedang kesusahan, menyumbang Kung Tek Siang, mencetak Ciang le, dsbnya. Selain itu dengan adanya uang yang cukup, kita akan bisa menjadi orang yang lebih bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan keluarga seperti makan, sekolah, pengobatan, kesehatan, hiburan, dsb. Jadi uang mutlak diperlukan dalam menjalani kehidupan yang mandiri dan dalam proses menjadi Manusia Seutuhnya.
Salah satu faktor yang menunjang rejeki kita adalah dengan Kung Tek. Banyak orang mengatakan tidak mempunyai uang untuk Kung Tek.Tapi ia berjanji apabila sudah kaya nanti akan menyumbang yang banyak. Hal ini bila dilihat lebih mendalam sebetulnya hanya menunjukkan bahwa ia memang belum mempunyai karakter diri sebagai ” pemberi”. Padahal tentu saja ia sebenarnya mampu memasukkan sekedar beberapa ribu rupiah ke dalam Kung Tek Siang. Sebetulnya yang terpenting adalah niat dan tindakannya bukan jumlahnya. Kalau beberapa ribu rupiah saja tidak mau memberikan apalagi jutaan rupiah? Akan lebih sulit lagi dikarenakan makin besar jumlahnya akan semakin berat di mana ia akan membayangkan barang mewah maupun kenikmatan yang bisa dibeli dengan uang tersebut.
Jadi yang membelenggu seseorang bukan uangnya melainkan karakter dirinya sendiri. Dan cara yang mudah untuk tidak terbelenggu oleh keserakahan adalah dengan rutin melakukan Kung Tek kepada yang sedang membutuhkan (pakai Wu tentunya) atau Kung Tek Siang di Taokwan. Tindakan ini akan membantu kita merubah karakter diri ke arah yang lebih baik yaitu menjadi orang yang suka memberi (murah hati).