Gambar : http://eatapyzch.blogspot.co.id/2007/02/story-of-kitchen-god.html
Sumber : Mitos dan Legenda Dewa Klenteng / Legenda Dewa Klenteng
Chao Cun Kung ( Dewa Api / Dewa Penjaga Dapur )
Gelar / Sebutan : Chao Cun Kung (Ciauw Kun Kong)
: Chao Hwang Ye (Ciauw Ong Ya)
: Se Ming Chao Cun (Su Bing Ciauw Kun)
Sebutan Umum : Dewa Dapur / Chao Kung
Nama Asli : Chang Sheng
Jama : Dinasty Tang
Hari Kebesaran : tgl 3 . 8 Imlek
Di Tiongkok Dewa Dapur sangat dipuja dan memiliki kedudukan yang tinggi dikalangan masyarakat sejak jaman kuno dahulu kala CHAO KUNG dipuja sebagai DEWA PENCIPTA API, serta sebagai DEWA PELINDUNG RUMAH TANGGA, yang bertugas memberi berkah, melindungi rumah tangga serta menghukum penghuni rumah sesuai dengan kesalahan dan dosanya. Untuk keperluan ini CHAO KUNG membuat laporan setiap tanggal 24 -12 Imlek, beliau naik ke khayangan untuk memberikan laporan kepada YANG MAHA ESA IE HWANG TA TI, umum menyebutnya dengan nama “TOA PEK KONG NAIK”, diperingati dengan sembahyang TOA PEK KONG yang biasanya diberi sesajian makanan yang enak – enak, permen yang manis manis, beraneka ragam, dengan harapan semoga diberikan keselamatan, bahagia, kemakmuran dan limpahan rejeki, terutama semoga cita citanya disampaikan CHAO KUNG dan dikabulkan oleh YANG MAHA KUASA. Bahkan masih banyak lagi upacara upacara yang unik dan mengandung TAHAYUL dan masih dilakukan orang sampai jaman modern sekarang ini. Tgl 4 – 1 Imlek adalah upacara menyambut CHAO KUNG TURUN biasanya disebut TOA PEK KONG TURUN atau Menyambut DEWA MENERIMA BERKAH.
Siapakah CHAO KUNG atau DEWA DAPUR itu ??
Sampai saat ini masih menjadi perdebatan para ahli sejarah DEWA DEWA, namun ada sebuah buku yang terbit dari DINASTY TANG berjudul “Bunga Rampai dari You Yang” yang memastikan CHAO KUNG berasal dari marga CHANG (THIO) dan versi inilah yang dapat dipercaya kebenarannya dan sangat populer sejak jaman dahulu kala.
Diceritakan bahwa ada seorang pemuda yang kaya raya bernama CHANG SHENG, yang memiliki tanah luas dan ternak yang sangat banyak. Ia memperistri seorang wanita yang baik hati dan bijaksana serta cantik jelita yang bernama GUO TING SIANG. Kehidupan mereka berjalan dengan baik hati saja sampai pada suatu ketika CHANG mengambil istri kedua yang bernama LIE HAI TANG yang bersifat buruk dan dengki serta memiliki banyak tipu muslihat yang jahat. Akibat dari pengaruh yang lihai dari LIE HAI TANG ini, CHANG kemudian menceraikan istrinya. CHANG yang sudah mabuk kepayang menghamburkan hamburkan harta bendanya dan segala kekayaannya dan hidup dengan penuh keborosan keborosan yang selang dua tahun kemudian CHANG mengalami kebangkrutan sehingga jatuh miskin. LIE HAI TANG istri keduanya yang melihat CHANG sudah jatuh miskin, ia lalu pergi bersama lelaki lain yang lebih kaya dan meninggalkan CHANG SHENG yang kemudian hidup sebagai pengemis yang hina dina. Pada suatu hari pada musim dingin yang suhu udaranya sangat teramat dingin CHANG yang kelaparan itu berjalan tertahtih tahtih memasuki sebuah rumah besar untuk meminta sedekah makanan. Seorang pelayannya menerimanya dengan ramah tamah dan baik hati membawanya kedapur untuk memberinya makan. Dari Penuturan pelayan itu CHANG barulah mengetahui bahwa pemilik rumah besar itu adalah seorang janda yang baik hati dan gemar menolong orang yang miskin, dan yang lebih menarik lagi bahwa wanita itu tidak menikah. Hal ini menimbulkan rasa kagumnya. Pada waktu wanita pemilik rumah itu datang menemuinya, CHANG bagaikan tersambar geledek terkejut sekali setelah tahu bahwa ia tak lain adalah bekas istri pertama yang telah diceraikannya GUO TING SIANG. Karena merasa malu atas perbuatannya di masa lalu, CHANG tak berani menemuinya, akhirnya ia bersembunyi didalam sebuah tungku dan tetap disitu sampai dia mati terbakar menjadi abu. Ketika TING SIANG mengetahui bahwa orang yang hangus terbakar di dalam tungku itu adalah suaminya sendiri, TING SIANG sangat sedih hatinya, dan akhirnya meninggal dunia karena dilanda kesedihannya. Ketika Mahadewa DAI SHANG LAW CIN / Thay Shang Lao Cun mengetahui peristiwa ini, beliau sangat terkesan atas ketulusan hati CHAO SHENG yang berani menebus kesalahannya sampai mati hangus terbakar didalam tungku dapur itu, maka memerintahkan IE HWANG TA TI untuk mengangkat arwah CHAO SHENG menjadi DEWA DAPUR bergelar CHAO CIN atau CHAO KUN KONG, adapun istrinya yang setia diangkat juga sebagai DEWI PENDAMPING yang lazim disebut CHAO NAI NAI.
PENERANGAN TENTANG CARA PEMUJAAN DEWA CHAO KUN KONG :
Sama dengan pemujaan DEWA BUMI, DEWA DAPUR juga tidak selayaknya dipuja didapur, karena DEWA DAPUR yang sebenarnya DEWA API itu pada hakekatnya hanyalah JABATANNYA saja, kebetulan api adanya didapur maka lama lama disebut sebagai DEWA DAPUR, namun DEWA adalah tetap DEWA yang kedudukannya diatas bersama DEWA DEWA lainnya maka pemujaannya haruslah disejajarkan dengan DEWA DEWA lainnya dialtar sembahyang, bukanlah lalu disembahyangi di dapur, kan merendahkan derajat DEWA DEWA namanya. Selain itu patung DEWAnya mudah kotor terkena asap makanan dan kompor dapur, karena kebersihan Altar Dewa adalah kewajiban utama para pemuja Dewa. Itulah sebabnya sesuai dengan ilmu kedewaaan jaman modern inilah kamu SIU TAO, Tao Yu Tao Yu sekalian sudah harus meninggalkan kebiasaan kuno yang sudah lapuk, ingat untuk para Tao Yu, Kaum Siu Tao agar tidak lagi memuja DEWA DAPUR dilokasi Dapur, mereka meuja DEWA DAPUR (CHAO KUN KONG) sejajar dengan Dewa Dewa lainnya dimeja altar sembahyang.
Selain itu perlu dimengerti bahwa Dewa Dapur selain tugasnya menyelamatkan keluarga yang memujam DEWA DAPUR itu sebenarnya INTEL / MATA MATA THIEN KUNG ( THIAN ) yang bertugas mematai matai / mengawai nilai dosa umat manusia yang dilaporkan tiap tiap akhir tahun 24 – 12 Imlek sewaktu naik ke khayangan. Umat manusia yang berjasa besar diberi berkah yang sesuai dengan jasanya, yang berdosa akan dihukum setimpal dengan dosa dosanya. Sedemikian besar dan tinggi peranan DEWA DAPUR sebagai DEWA YANG SANGAT DIPERCAYA DIEN KUNG (THIAN) dan sangat dekat kedudukannya dengan DIEN KUNG, maka layaklah dipuja sejajar dengan Dewa Dewa lain dialtar yang layak seperti memuja DEWA DEWA lainnya.
Jadi bagaimana para Tao Yu Tao Yu sekalian, masih adakah yang memuja Dewa Dapur menaruhnya di Dapur ? Ayo bayangkan bagaimana menteri perhutanan ditempatkan kantornya di hutan ? Menteri kebersihan ditempatkan di tempat tempat yang kotor ? Ngak Ceng Li bukan!@#@#@# : )
Ayo para Tao Yu Tao Yu semoga kita lebih mengerti dan mencerna dari cerita diatas.
Xie Shen En..