Da Jia Xue Dao Hao,
DEWI CIU DIEN SIEN NI
Disebut juga : KUI THIAN HIAN LI (HOKKIAN) ; NI WO NIANG NIANG (NU KWA) ; SIEN NI NIANG NIANG ; CIU DIEN NIANG NIANG ; KIU THIAN NIO NIO (HOKKIAN).
Artinya : DEWI PENGUASA LANGIT KETUJUH
Dalam legenda cerita rakyat kuno disebutkan DEWI CIU DIEN SIEN NI adalah DEWI NIWO adalah DEWI dahulu kala yang dalam kisah purba telah menciptakan manusia dan mengatur perkawinan antar mahluk itu dengan satu sistem.
Kisah DEWI NIWO yang paling terkenal adalah “DEWI NIWO NIANG NIANG MENAMBAL LANGIT”.
Dikisahkan bahwa suatu ketika planet dunia ini mengalami kebocoran di atmosfir, akibat pergempuran antara “daya YIN dan daya YANG” yang menimbulkan bencana banjir gempa bumi dan kebakaran di daerah SHEN CHOUW, binatang buas lari dari hutan dan menerjang pemukiman manusia, kematian manusia terjadi dimana mana.
Malapetaka ini menyebabkan DEWI NIWO sedih sekali, lalu beliau melebur beberapa logam dan unsur batu lima warna dan dengan KESAKTIANNYA dapat menambal langit yang bocor dan mengganjal tepi bola dunia yang miring dengan kaki kaki kura2 raksasa yang dilakukan dengan kesaktiannya, lalu beliau memadamkan api dan mengeringkan banjir dengan daya kesaktiannya yang telah mencapai tingkat tinggi. Dan kembali manusia dapat hidup tentram damai berkat jerih payah DEWI NIWO.
Beliau menciptakan alat musik berupa serunai yang bernama SHENG HWANG untuk menaklukkan roh roh jahat dan siluman jahat, untuk jasa jasa beliau yang besar, segenap rakyat mendirikan klenteng pemujaan dan ada sebagian golongan masyarakat menganggap sebagai DEWI PELINDUNG bagi usaha mereka, yaitu golongan usahawan :
Di Taiwan ada klenteng, CIU DIEN SIEN NI dibekas perhimpunan orang orang dari TONG AN didirikan oleh gabungan pengrajin payung se Taiwan.
CIU DIEN SIEN NI dan ERL LANG SEN merupakan DEWA PELINDUNG khusus Pendeta TAO yang banyak dipuja oleh umat penganut TAO, dan sering tampak turun ke dunia mengawal MAHADEWA DAI SANG LAW CIN yang menjadi PUJAAN UTAMA umat TAO.
Seperti yang sudah umat TAO ketahui, Jiu Tian Xuan Nu merupakan salah satu Dewi Besar TAO. Jiu Tian Xuan Nu adalah Dewi yang sering membantu pahlawan-pahlawan.
Konon, cerita pada jaman raja satria Huang Ti yang pernah mengajarkan rakyat menanam palawija.
Sebelum Huang Ti menyatukan negara, Beliau pernah perang dasyat melawan Je Yu. Je Yu itu adalah sebangsa hewan yang aneh, badannya merupakan binatang tapi dia memakai bahasa manusia, juga makan batu dan pasir untuk hidup. Je Yu ini biasa disebut badan kuningan kepala besi.
Pada waktu perang di daerah Juk Luk, Je Yu ini membuat kabut besar yang menyebabkan tentara-tentara Huang Ti menjadi kehilangan arah. Tetapi untungnya para anak buah itu menciptakan kereta kompas. Dengan kereta tersebut, mereka baru bisa lolos dari kepungan kabut tadi.
Sedang pusing dengan taktik perang, malamnya Huang Ti bermimpi bertemu dengan Dewi SI WANG MU dan berkata padanya: “Saya akan mengirimkan utusan untuk membantu kamu, kamu akan menang perang”. Lalu Huang Ti membuat altar dan berdoa / sembahyang tiga hari tiga malam. Hasilnya, nampaklah Jiu Tian Xuan Nu, memberinya Kitab Suci, Pusaka, Buku Perang dan lain-lainnya; hingga Huang Ti dapat mengalahkan Je Yu dan dapat menyatukan negara.
Waktu itu, yang Huang Ti dapatkan adalah Buku Suci HUANG TI YIN FU CING yang dihargai oleh generasi selanjutnya.
Konon, Jiu Tian Xuan Nu pernah mambantu Sung Ciang.
Sung Ciang ini merupakan Ketua daerah Liang San Be yang sering membantu orang-orang miskin yang kekurangan.
Dalam cerita buku “SUI HU JUAN”, pada waktu Sung Ciang dalam perjalanan menuju Liang San Be, dia dikejar-kejar oleh musuh. Lalu dia bersembunyi di dalam sebuah kuil, ternyata dia diketahui oleh musuhnya, kelihatan maut sudah menunggu. Namun, pada saat detik-detik bahaya, di belakang altar dalam kuil tersebut timbul gumpalan awan hitam dan meniupkan seuntai angin keras yang dingin. Musuh yang mengejar ketakutan melihat keadaan aneh mendadak itu dan lari tunggang langgang.
Tidak lama kemudian, tampak dua anak perempuan berbaju hijau di hadapan Sung Ciang dan mengajaknya pergi untuk menemui Seorang Dewi. Dewi tersebut adalah Jiu Tian Xuan Nu. Kemudian, Sung Ciang diajak makan kurma dari DIAN dan minum arak yang harum. Jiu Tian Xuan Nu juga berkata padanya: “Saya akan memberitahu kamu tiga jilid Buku Langit, kamu harus bisa menjalankan TAO dengan baik, jadi orang harus jujur, setia kawan, setia pada negara, yang jelek dan yang sesat dikikis semua dan dikembalikan pada kebenaran”. Dewi Jiu Tian Xuan Nu juga berpesan bahwa buku-buku itu tidak boleh diperlihatkan pada orang lain, sesudah mantap, bakarlah buku-buku tersebut. Dewi juga menurunkan empat kata-kata langit yang cocok menjadi ramalan hidup Sung Ciang di kemudian hari.
Sesudah kejadian itu, Sung Ciang masih pernah bertemu lagi dengan Dewi Jiu Tian Xuan Nu, yaitu pada waktu dia jadi Jendral Dinasti Sung yang sedang perang sengit dengan tentara-tentara negeri Liaw. Dewi Jiu Tian Xuan Nu mangajarkan tehnik perang yang kongkrit.
Dewi Jiu Tian Xuan Nu selalu mengulurkan tangan waktu raja kesatria dan pahlawan-pahlawan sedang mengalami kesulitan, sehingga boleh dikata sebagai “DEWI MEMBANTU”.
Selain itu Dewi Jiu Tian Xuan Nu juga mengajarkan cara-cara perang yang kongkrit. Oleh karena itu, ada orang yang menganggap Dewi Jiu Tian Xuan Nu sebagai “DEWI PERANG”
Xie Shen En
Cerita Dewa Dewi Tao yang lain lengkap bisa dibaca di aplikasi Klentengpedia Google Playstore