Da Jia Xue Dao Hao,
DEWA ORL LANG SEN
Hari kebesarannya : IMLEK tgl. 28-8 atau 26-6 (Malaysia) Bentuk rupa beliau seorang pemuda tampan, bermata tiga memakai pakaian perang, membawa tombak bermata tiga atau trisula, bertopi jendral atau pangeran, diikuti seekor anjing srigala, kadang2 juga ditambah dengan burung elang.
Banyak cerita legenda tentang DEWA ORL LANG SEN, maka semua kami tuliskan sebagai bahan perbandingan dan inventarisasi cerita legenda DEWA TAO, sebagai berikut:
A. DATA MENURUT LEGENDA FONG SEN BAB 40 :
Nama Asli : NYO CIAN atau YANG CIEN.
Guru beliau : IE TING CHEN REN atau GIOK TENG CIN JIN.
Pertapaan : GOA LEMBAYUNG EMAS
Digunung : IE JUAN SAN
Kesaktian : dapat malih 73 rupa, menjadi DEWA musnah beserta badan raganya.
B. DATA MENURUT SEJARAH KUNO :
Gelar : DEWA ORL LANG SEN.
Nama Ayah : LI BING
Jabatan Ayah : Gubernur Propinsi SHI CHUAN.
Jaman : Dinasty CIN.
CERITA LEGENDANYA :
Pada jaman waktu itu sungai MING CHIANG salah satu cabang yang bermata air diwilayah SHI CHUAN seringkali mengakibatkan banjir diwilayah GWAN KOW dekat CHENG DU. Sebagai seorang gubernur yang peka akan penderitaan rakyat LI BING lalu mengajak putranya ORL LANG meninjau daerah bencana sambil memikirkan cara penanggulangannya.
Rakyat GWAN KOW yang sudah putus asa menghadapi bencana banjir tiap tiap tahun yang tiap kali menghancurkan rumah dan sawah ladangnya, tampak pasrah dan yang memprihatinkan mereka mengandalkan para dukun2 palsu untuk menghindarkan bencana. Para dukun palsu menggunakan kesempatan ini untuk memeras dan menakut nakuti rakyat, dikatakannya bencana banjir itu diakibatkan karena Raja Naga ingin mencari istri.
Maka tiap tiap tahun penduduk diharuskan mengirim seorang gadis untuk dijadikan pengantin Raja Naga disungai MING itu. Maka tiap tiap tahun diadakan upacara pengorbanan seorang gadis yang diceburkan ke sungai yang dipimpin dukun palsu dan diiringi ratap tangis orang tua dan sanak keluarga sang gadis yang dikorbankan. LI BING bertekad untuk mengakhiri semua praktek dukun2 palsu itu dan berusaha menginsyafkan rakyat bahwa bencana alam dapat dihindarkan asal mereka mau gotong royong memperbaiki aliran sungai.
Usaha ini tentu saja ditentang oleh para dukun palsu yang melihat bahwa mereka akan rugi apabila rakyat tidak percaya lagi kepada mereka.
Untuk menghadapi para dukun palsu, LI BING mengatakan bahwa putrinya bersedia menjadi pengantin Raja Naga untuk tahun ini, dan dia minta sang dukun memimpin upacara penceburan.
Sebelumnya LI BING memerintahkan ORL LANG untuk menangkap ular yang besar, lalu dimasukkan dalam karung dan disembunyikan di dasar sungai itu. Pada saat diadakan upacara mengantar pengantin di tepi sungai, LI BING mengatakan kepada kepala dukun, bahwa ia ingin sang Raja Naga menampakkan diri agar rakyat bisa melihat wajah Raja Naga tersebut sang dukun marah dan mengeluarkan ancaman.
Tapi LI BING telah bertekad mengakhiri praktek kejam, bersikeras agar sang dukun menampilkan wujud Raja Naga. Karena keadaan yang sudah memungkinkan untuk bertindak, lalu LI BING memerintahkan putranya untuk terjun ke sungai dan memaksa Raja Naga keluar menampakkan dirinya. Setelah Orl Lang menyelam sejenak, lalu muncul kembali sambil menyeret bangkai ular yang besar (yang pernah disembunyikan) itu ketepi sungai. Maka penduduk menjadi gempar, lalu LI BING mengatakan bahwa Raja Naga yang jahat sudah dibunuh rakyat tidak usah khawatir akan gangguan dan tidak perlu lagi mengorbankan anak gadisnya tiap2 tahun.
Setelah itu LI BING lalu menangkap dukun palsu itu dan menghukumnya. Lalu LI BING mengajak rakyat bergotong royong membangun bendungan dan waduk untuk mengendalikan sungai MIN CIANG, dan usaha ini sangat berhasil, rakyat daerah itu terbebas dari bencana banjir.
Untuk memperingati jasa jasa yang besar dari Gubernur LI BING dan ORL LANG SEN ini, ditempat itu kemudian oleh rakyat didirikan klenteng peringatan DEWA ORL LANG SEN.
C. Suatu pendapat lain yang mengatakan bahwa sebetulnya DEWA ORL LANG SEN adalah CHAO YU yang hidup pada jaman dinasty SUI (581-618 M) Kaisar SUI YANG TI ( 605-617 M) yang mengangkatnya sebagai walikota CIA CHOU. Beliau pernah membunuh seekor naga yang ganas disungai dekat kota itu. Oleh penduduk kemudian diangkat menjadi DEWA ORL LANG SEN, pada waktu beliau usia 26 tahun.
Setelah dinasty SUI runtuh, beliau menghilang tak tentu rimbanya. Dan pada waktu suatu ketika sungai CIA CHOU kembali meluap banjir, tiba tiba diantara asap halimun dan kabut yang menyelimuti daerah itu terlihatlah seorang pemuda menunggang kuda putih diiringi beberapa pengawal, membawa anjing dan burung elang lewat diatas sungai, itulah CHAO YU yang turun dari langit dan banjir sungai mereda dan bebas dari bencana banjir.
Untuk mengenang jasanya yang besar maka penduduk mendirikan klenteng di GWAN KOW dan menyebutnya sebagai DEWA ORL LANG SEN DARI GWAN KOW. Oleh KAISAR CHEN CONG dari dinasty SONG, beliau diberi gelar “CING YUAN MIAO TAO CHEN CIN atau CENG GOAN BIAO TO CIN KUN” yang berarti Malaikat berkesusilaan tinggi dari sumber yang suci.
D. Dalam buku cerita legenda SHI YU CI BAB.VII, dikisahkan bahwa untuk menangkap SEN WU KUNG (KAO CE DIAN) yang mengacau Istana langit, DEWI KWAN IM menganjurkan untuk memanggil MALAIKAT SAKTI yang masih KEPONAKAN I HWANG TA TI yang berkedudukan di GWAN CHOW.
Nama Malaikat ini adalah ORL LANG SEN CIN (JI LONG CIN KUN), SEN WU KUNG mengenalinya sebagai putera adik perempuan I HWANG TA TI yang menikah dengan orang yang bermarga NYO atau YANG, tanpa menyebut nama ayahnya.
Di Tiongkok DEWA ORL LANG SEN banyak dipuja di propinsi SHI CHUAN. Beberapa klenteng besar yang didirikan khusus untuk pemujaan DEWA ORL LANG SEN terdapat di CHENG TU yaitu ERL LANG MIAO, di GWAN SIAN dengan nama klenteng GWAN KOW MIAO, di PAO NING, YA’AN dan beberapa tempat lain dengan nama ERL LANG MIAO. Di propinsi HU NAN memiliki klenteng ERL LANG SEN yang sangat kuno.
Menurut sejarah, Er Lang Shen (Ji Long Sin) adalah putra dari seorang gubernur dari propinsi Sichuan yang hidup pada jaman Dinasti Qin, dengan nama Li Bing.
Pada waktu itu Sungai Min (Min-jiang, salah satu cabang Sungai Yang Zi yang bermata air di wilayah Sichuan) seringkali mengakibatkan banjir di wilayah Guan-kou (dekat Chengdu).
Sebagai gubernur yang peka akan penderitaan rakyat, Li Bing segera mengajak putranya Li Er Lang meninjau daerah bencana dan memikirkan penanggulangannya.
Rakyat Guan-kou yang sudah putus asa menghadapi bencana banjir yang selalu menghancurkan rumah dan sawah ladang, tampak pasrah dan mengandalkan para dukun untuk menghindarkan bencana. Para dukun menggunakan kesempatan ini untuk memeras dan menakut-nakuti rakyat.
Dikatakan bencana banjir itu diakibatkan karena Raja Naga ingin mencari istri. Maka penduduk diharuskan setiap tahun mengirimkan seorang gadis untuk dijadikan pengantin Raja Naga di Sungai Min itu.
Maka tiap tahun diadakan upacara penceburan gadis di sungai yang dipimpin oleh dukun dan diiringi oleh ratap tangis orang tua sang gadis.
Li Bing bertekad mengakhiri semua ini dan berusaha menyadarkan rakyat bahwa bencana dapat dihindari asalkan mereka bersedia bergotong-royong memperbaiki aliran sungai. Usaha ini tentu saja ditentang keras oleh para dukun yang melihat bahwa mereka akan rugi apabila rakyat tidak percaya lagi pada mereka.
Untuk menghadapi mereka, Li Bing mengatakan bahwa putrinya bersedia menjadi pengantin Raja Naga untuk tahun itu. Dia minta sang dukun untuk memimpin upacara. Sebelumnya Li Bing memerintahkan Er Lang untuk menangkap seekor ular air yang sangat besar, dimasukkan dalam karung dan disembunyikan di dasar sungai.
Pada saat diadakan upacara mengantar pengantin di tepi sungai, Li Bing mengatakan pada dukun kepala, bahwa ia ingin sang Raja Naga menampakkan diri agar rakyat bisa melihat wajahnya. Sang dukun marah dan mengeluarkan ancaman. Tapi Li Bing yang telah bertekad mengakhiri praktek yang kejam dan curang ini bersikeras agar sang dukun menampilkan wujud Raja Naga.
Pada saat yang memungkinkan untuk bertindak, Li Bing memerintahkan Er Lang untuk terjun ke sungai dan memaksa sang Raja Naga untuk keluar. Setelah menyelam sejenak Er Lang muncul kembali sambil menyeret bangkai ular air itu ke tepi. Penduduk menjadi gempar. Li Bing menyatakan bahwa sang Raja Naga yang jahat sudah dibunuh, rakyat tidak usah risau akan gangguannya lagi dan tidak perlu mengorbankan anak gadis setiap tahun.
Setelah itu Li Bing mengajak rakyat untuk bergotong-royong membangun bendungan untuk mengendalikan Sungai Min. Usaha ini akhirnya berhasil dan rakyat di daerah itu terbebas dari bencana banjir. Untuk memperingati jasa-jasa Li Bing dan Er Lang di tempat itu kemudian didirikanlah klenteng peringatan.
Pendapat lain mengatakan bahwa sebetulnya Er Lang Shen adalah Zhao Yu yang hidup pada jaman Dinasti Sui (581-618 SM). Kaisar Sui Yang Di (605-617 SM) mengangkatnya sebagai walikota Jia Zhou. Ia pernah membunuh seekor naga yang ganas di sungai dekat kota itu. Oleh penduduk kota Ia kemudian diangkat menjadi Er Lang Shen. Pada saat itu Ia berumur 26 tahun.
Setelah kerajaan Sui runtuh, Ia menghilang tidak tentu rimbanya. Pada suatu ketika Sungai Jia Zhou kembali meluap, di antara halimun dan kabut yang menyelimuti daerah itu, terlihat seorang pemuda menunggang kuda putih, diiringi beberapa pengawal, membawa anjing dan burung elang, lewat di atas sungai itu. Itulah Zhao Yu yang turun dari langit.
Untuk mengenang jasa-jasanya penduduk mendirikan klenteng di Guan-kou dan menyebutnya Er Lang dari Guan-kou. Oleh Kaisar Zheng-zong dari dinasti Song, Ia diberi gelar Qing Yuan Miao Dao Zhen Jun (Ceng Goan Biau To Cin Kun) atau malaikat berkesusilaan bagus dari sumber yang jernih.
Hari besarnya diperingati pada tanggal 28 bulan 8 Imlek.
Er Lang Shen banyak dipuja di Propinsi Sichuan. Beberapa klenteng besar yang didirikan khusus untuknya terdapat di Chengdu yaitu Er Lang Miao, di Guan Xian dengan nama Guan Kou Miao, di Baoning, Ya-an dan beberapa tempat lain dengan nama Er Lang Miao. Kecuali Sichuan, Propinsi Hunan juga memiliki beberapa klenteng Er Lang yang cukup kuno.
Er Lang Shen ditampilkan sebagai seorang pemuda tampan bermata tiga, memakai jubah keemasan, membawa tombak bermata tiga, diikuti seekor anjing, kadang-kadang ditambah dengan seekor elang.
Dia dianggap sebagai Dewa Pelindung Kota-Kota di tepi sungai dan sering ditampilkan bersama Maha Dewa Tai Shang Lao Jun sebagai pengawal.
Bagi kita umat Tao, Er Lang Shen mempunyai kesaktian yang luar biasa untuk menghadapi roh atau setan yang jahat.
Xie Shen En
Cerita Dewa Dewi Tao yang lain lengkap bisa dibaca di aplikasi Klentengpedia Google Playstore