Jangan Dewasakan Orang Lain, Dewasakanlah Diri Sendiri
Oleh: Flyming Lika
Sering kita lihat / dengar bahwa seseorang mencoba menggurui yang lainnya “Kamu ini kurang dewasa!”, dsb. Terkadang sampai memaksakan kehendaknya. Kalau itu adalah terjadi pada suatu organisasi Militer maka kita akan maklum. Kalau itu terjadi pada perusahaan, antara atasan dan bawahan, untuk hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan, ya….. sah sah saja.
Ternyata, sering kali kita sulit membedakan mana itu “Garis Komando” pada suatu organisasi “Resmi” dan mana itu “Non Resmi” (Disini kami pakai istilah “Non Resmi”untuk membatasi diri pada organisasi-organisasi sosial dan lain sebagainya dimana tidak / bukan garis komando seperti militer yang diterapkan).
Perlu mengenal karakter diri:
Pertanyaan pertanyaan ini semua perlu direnumgkan dengan seksama dan dibandingkan dengan figure ideal yang pernah diidamkan (figure yang dikagumi).
Figure / sosok ideal:
Masing masing individu pasti punya sosok ideal yang diidamkan. Ini berpulang pada lingkungan masa kecilnya, pola didik yang didapat masa remajanya, pergaulan masa dewasanya, ditambah kemauan untuk berubah / merubah diri menuju sosok diri yang diidamkan. Didalam kita Siu Tao (
), kita dituntut agar bisa Siu Cen (lurus), selalu Siu Sing Yang Sin dan menjadi manusia seutuhnya, menuju Cen San Mei (Sempurna abadi).
Begitu luas dan agungnya “Sosok ideal” tersebut, terasa sulit untuk merubah diri menuju “Sempurna abadi” tersebut.
Dengan proses yang berkesinambungan dari waktu kewaktu maka niscaya kita menuju “manusia seutuhnya”.
“Janganlah mengaku bahwa diriku telah dewasa. Tetapi pastikan bahwa orang lain mengenal diriku cukup dewasa”