siutaocom logo final v2siutaocom logo final v2siutaocom logo final v2siutaocom logo final v2
  • Home
  • SiuTao
    • Pengenalan Tao
    • Sejarah Tao
    • Kitab Suci Tao
    • Upacara Tao
    • Video Tao
  • News
    • Regional
    • Nasional
    • Internasional
  • Directory
    • Dewa-Dewi Tao
    • Buku Buku Tao
  • Articles
    • Serba-Serbi Tao
  • Contact
    • Lokasi Taokwan
    • Hubungi Kami
  • id
    • zh-CN
    • en
    • id
✕

Dewa Chang Kuo Lao (Pa Xian)

  • Home
  • Blog
  • Directory Dewa Dewi
  • Dewa Chang Kuo Lao (Pa Xian)
Dewa Han Sang Ce / Han Siang Cu / Han Xiang Zi (Pa Xian)
April 21, 2025
Dewa Han Chong Li / Zhong Li Quan (Pa Xian)
April 22, 2025

Dewa Chang Kuo Lao (Pa Xian)

"Dewa Chang Kuo Lao (Pa Xian)"

Refleksi diri menjadi lebih Baik ~ "Xiu Xin Yang Xin" (修心养心)
Post Views: 81

Da Jia Xue Dao Hao,

Dewa Chang Kuo Lao / Zhang Guo Lao ( 張果老 ) / Zhang Guo

Chang Kuo Lao atau Thio Ko Loo seorang pertapa dari pegunungan Chong Tiao San di Shansi yang hidup pada jaman Dinasty Tang, Kaisar Tang Dai Tong dan putranya Tang Kao Cong berulang kali mengundang beliau untuk hadir ke istana, tetapi beliau selalu menolak.

Akhirnya dibawah paksaan Kaisar Wanita Wu Ce Dien (Bu Tek Dian) tahun 684 – 705 Masehi, beliau akhirnya bersedia turun gunung meninggalkan pertapaannya, tetapi dalam perjalanan beliau mendadak meninggal dunia dan tubuhnya rusak membusuk dimakan ulat. Tetapi kemudian hari beliau muncul lagi di pegunungan Heng Chao dengan menunggang keledai yang menghadap ke belakang dan dapat menempuh jarak ribuan mil dalam seharinya. Kalau beliau tiba disuatu tempat, keledainya itu dapat disulap menjadi selembar gambaran yang dapat dilipat dan dimasukkan ke saku.

Seringkali Chang Kuo Lao menunjukkan kesaktiannya untuk berhubungan dengan orang yang sudah meninggal dunia. Beliau selalu mengatakan bahwa beliau sesungguhnya adalah Perdana Menteri Kaisar Yao (2375 – 2255 SM) yang menitis lagi.
Pada tahun pemerintahan ke 23 Kaisar Suan Cong dari Dinasty Tang, Chang Kuo Lao dipanggil lagi utuk hadir ke istana kerajaan. Beberapa gelar kehormatan kemudian dianugerahkan kepada Beliau. Pada waktu itu seorang pendeta Tao kenamaan yang sedang bertugas diistana bernama Ye Fa Shan diatanya oleh Kaisar, siapakah sebenarnya Chang Kuo Lao. Ye Fa Shan pendeta Tao mengatakan bahwa ia dapat memberitahukan asal usul Chang tapi setelah itu ia akan mati dikaki Kaisar dan saya dapat hidup kembali asalkan Sri Baginda bersedia minta maaf kepada Chang Kuo Lao atas kelancangan saya. Tetapi Baginda harus menghadapinya dengan telanjang kaki atau tanpa alas kaki dan tanpa memakai mahkota, pesan Fa Shan.

Begitulah setelah Fa Shan mengatakan bahwa Chang sesungguhnya adalah jelmaan dari seekor siluman kekelawar putih dari ribuan tahun yang silam dan setelah itu ia jatuh dan mati. Kaisar Suan Cong menemui Chang Kuo Lao dan meminta maaf atas kelancangan Fa Shan, kemudian Chang Kuo Lao memercikkan air kemuka Fa Shan yang kemudian hidup kembali. Chang Kuo Lao kembali ke pegunungan Heng Chou dan meninggal dunia disana pada tahun 746 Masehi.

Ketika seorang muridnya membuka makam beliau, ternyata jenasah Chang Kuo Lao telah lenyap dan makam itu telah kosong. Chang Kuo Lao sering dilukiskan dengan menunggang keledai dengan menghadap belakang, membawa alat musik yang bernama Yugu berwujud bambu dengan 2 tongkat penabuhnya.

Kisah tentang Delapan Dewa ini mulai dikenal sejak jaman Dinasty Tang yang diceritakan secara tutur tinular dari mulut kemulut secara lisan dikalangan rakyat dan kemudian dicatat oleh para penulis. Baru pada Dinasty Ming kisah Pak Sien (Delapan Dewa) buat ciptaan Wu Yuan Tai yang merangkai kisah “Delapan Dewa Menyeberangai Lautan Timur”.

Dalam kisah ini diceritakan bahwa Pak Sien dalam perjalanan pulang dari pesta yang diselenggarakan Dewi Si Hwang Mu. Ketika menyeberangi lautan timur dihadang oleh Raja Naga Laut Timur yang ingin merampas pusaka pusaka Dewa Dewi tersebut. Maka Raja Naga mengerakkan pasukan Laut, dan terjadilah pertempuran dahsyat yang akhirnya dimenangkan oleh Pak Sien (Delapan Dewa)


Zhang Guo Lao (Hanzi: 張果老) berarti “si tua Zhang Guo” adalah salah satu dari Delapan Dewa. Ia adalah seorang pendeta Tao yang hidup pada zaman Dinasti Tang. Saat masa pemerintahan Ratu Wu (608-705), ia mengaku telah hidup beberapa ratus tahun. Ratu Wu pernah mengundangnya untuk turun gunung, tetapi ia berpura-pura mati. Ia juga pernah memerintah sebagai Menteri bagi Kaisar Yao di kehidupan sebelumnya. Suatu ketika, kaisar Xuanzong menjadikannya pejabat dengan gelar Menteri Guanglu Biru Keperakan (銀青光祿大夫).

Zhang Guo Lao hidup sebagai seorang tabib dan ahli nujum di gunung Tiáo(條山) in di provinsi Heng (恒州 Héngzhōu). Ia senang membuat minuman dari tanaman dan tumbuhan obat. Anggota Delapan Dewa senang minuman buatannya yang dipercaya mengandung obat penyembuh. Selain penjelmaan dari kelelawar putih, ia menunggangi keledai ajaib yang dapat berjalan ribuan mil per hari secara terbalik (menghadap ke belakang). Keledai tersebut dapat dilipat seperti kertas dan disimpan di dalam sakunya. Untuk mengembalikannya, cukup diperciki air segenggam penuh. Biasanya ia membawa bulu burung phoenix atau buah tho(buah panjang umur). Simbol dari Zhang Guo Lao adalah tambur ikan, sebuah instrumen yang mampu menghasilkan suara bising. Salah satu yang paling eksentrik dari Delapan Dewa, ada jurus kungfu yang dibuat untuk menghormatinya, seperti tendangan saat salto ke belakang, dan kayang hingga bahu menyentuh tanah.

Pada tahun ke-23 masa periode Gai Yüan, pemerintahan kaisar Xuanzong (735) ia dipanggil ke Luoyang, dan dijadikan Pemimpin Akademi Pemerintah dengan gelar “Guru Besar”. Pada masa itu ada seorang pendeta Tao bernama Yue Fa Shan yang disukai kaisar karena keahliannya memanggil arwah. Sang kaisar menanyakan siapa itu Zhang Guo Lao. Jawabnya,”Jika saya memberitahu Anda, maka saya akan mati, kecuali Anda berjanji datang ke Zhang Guo Lao secara pribadi dan memohon untuk memaafkannya, maka saya dapat hidup kembali.” Setelah Xuanzong bersedia, maka Yue Fa Shan menjawab bahwa Zhang adalah “penjelmaan kelelawar putih yang sudah ada sejak awal kehidupan.” Pendeta tersebut langsung mati di tempat. Setelah Xuanzong meminta maaf, Zhang memerciki wajah sang pendeta dengan air, sehingga ia hidup kembali. Tak lama kemudian, Zhang jatuh sakit dan meninggal sekitar tahun 742-746 di gunung Tiáo. Ketika muridnya membuka kembali kuburnya, mereka mendapati kubur tersebut kosong.

Xie Shen En

Cerita Dewa Dewi Tao yang lain lengkap bisa dibaca di aplikasi Klentengpedia Google Playstore

Please Share Us :

Related posts

April 30, 2025

Dewa Dewi DIEN FU / Thian Hu dan TIMU / Tee Bo


Read more
April 30, 2025

Dewa Chang Dien She / Thio Thian Shu


Read more
April 24, 2025

Dewi San Xiao Niang Niang (三霄娘娘)


Read more

Search

✕

Perjalanan Spiritual Taoism

«
Prev
1
/
40
Next
»
loading
play

Upacara Kwee Pang & Tao Ying Peserta Dari Amerika & Puerto Rico | 8 Sept2024 by Master Flyming Lika
play

Pelantikan jubah kuning (huang yi) Jakarta 07 july 2024 by master Flyming Lika
play

Upacara pemberkatan rupang Dewa, angkat anak,Taoying by Master Flyming Lika 24 april 2024
play

Upacara Lien Hun Du Jie 2024 by master Flyming Lika
play

Perayaan hari kebesaran MAHA DEWA Thay Shang Lao Jun Ji Ri 20 Juni 2024 by Master Flyming LIka
play

Upacara Tolak bala (POUN)2024 by Flyming Lika
«
Prev
1
/
40
Next
»
loading

Berita Regional lainnya

  • Upacara Sembahyang Cap Go Meh – Bandung
  • Tour Keliling Kelenteng – Taokwan Sinar Mulia – Bandung 2016
  • Tur Keliling Kelenteng Taoyu Manado 2016
  • Rekreasi bersama Tao Yu Bandung – Taman Hutan Raya – Ir.H.Djuanda
  • Rekreasi ke Goa Belanda dan Goa Jepang bersama Tao yu Bandung.

Recent Posts

  • Menggali Nilai De (德) dalam Keluarga
    May 13, 2025
  • Di Balik Jubah Emas, Tersemat Tugas Mulia – Huang Yi
    May 9, 2025
  • keKOSONGan merupakan awal dari keBIJAKsanaan
    May 8, 2025
  • NAIKIN LEVEL WU: SADAR TANPA DRAMA
    May 5, 2025
  • Hidup Harus Bermakna, Nggak Cuma Sekadar Lewat
    April 30, 2025

SiuTao Indonesia

Wadah Revisi Diri mencapai Kesadaran Tertinggi - Jelajah TAO dengan sukacita

Notes :

Da Jia Xue Tao Hao…

Untuk website Siutao ini masih dalam tahap pengembangan untuk itu sembari berjalan mohon masukan dan kritikannya disalurkan lewat

email  : contact@siutao.com

Terima kasih.
Xie Shen En

Lainnya

  • Hubungi Kami
  • Pernyataan Pelayanan
  • Kebijaksanaan Kerahasiaan
  • Donasi

Search

✕

Recent posts

  • Menggali Nilai De (德) dalam Keluarga
    May 13, 2025
  • Di Balik Jubah Emas, Tersemat Tugas Mulia – Huang Yi
    May 9, 2025
Copyright © 2000 SiuTao Indonesia 正道李尚湖