Gambar & Sumber : https://www.facebook.com/daoguan.sinar.murni
Ta Jia Xue Tao Hao, Mari mengenal Dewa-Dewi Tao
LIN SHUI FU REN(臨水夫人)
Linshui Furen (臨水夫人) juga dikenal dengan nama ( 大奶夫人 Danai Furen ), atau ( 順懿夫人 Shunyi Furen ), atau Lin Shui Chen Jing Gu (臨水夫人陳靖姑) lahir pada tanggal 15 bulan 1 Imlek (農曆端月十五日) jaman dinasti Tang (tahun 767 Masehi).
Pemujanya banyak dari daerah Fujian, Taiwan, dan orang Tionghoa perantauan terutama yang berasal dari daerah Fujian. Chen Qingu lahir di daerah Fuzhou, yang berada di Xiadu, kabupaten Luoyuan, propinsi Fujian.
Menurut cerita yang ada, ayahnya yang bernama Chen Chang, bertugas sebagai menteri keuangan waktu itu. Menurut mitos cerita rakyat, Chen Qingu konon merupakan titisan dari kuku jari dewi Guan Yin.
Berdasarkan catatan sejarah yang tertulis pada ( 閩都別記 Mindu Bieji ), ketika Chen Qingu lahir, ruangan dimana beliau dilahirkan ditutupi oleh awan yang berwarna-warni, dan taman kebunnya
diselimuti oleh hawa yang baik yang mana waktu itu dianggap sebagai pertanda yan bagus.
Sewaktu masih muda, Chen Qinggu sangat cerdas, baik hati, dan bermartabat. Kakak laki-lakinya yang bernama Chen Shouyuan, merupakan seorang pertapa Tao yang mahir dalam ilmu Tao. Waktu itu, Chen Qinggu selalu membawa bekal keperluan hidup untuk kakaknya dengan pergi ke gunung dimana kakaknya berada.
Chen Qinggu memulai belajar ilmu Tao pada usia 13 tahun di gunung Lu Shan. Tiga tahun kemudian dia telah menyelesaikan proses pembelajarannya dan kembal ke kampung halamannya. Waktu itu, dia dijodohkan oleh ayahnya kepada seorang laki-laki yang bernama Liu Gong, seorang warga dari kabupaten Gutian.
Suatu ketika di musim panas, daerah dimana beliau tinggal dilanda musim kering yang hebat, banyak petani yang gagal panen dan tanaman menjadi kering rusak. Tergerak oleh itikad baiknya
sekalipun waktu itu dalam kondisi tengah hamil, beliau pergi ke sebuah klenteng untuk memohon hujan dengan menggunakan ketrampilannya dalam ilmu Tao. Apa yang dilakukannya membawa hasil, waktu itu hujan membasahi tanah yang kering, namun sayangnya waktu itu dia dibunuh oleh musuhnya.
Sebelum dia meninggal, dia mengatakan bahwa “Saya akan menjadi dewi yang siap menolong semua perempuan yang mengalami kesulitan ketika melahirkan anaknya”.
Waktu itu rakyat membangun sebuah klenteng di wilayah Gutian yang didedikasikan kepada beliau atas segala amal dan jasanya. Pada jaman dinasti Song, era Youzhou tahun 1241-1252, beliau
diberi gelar ( 崇福昭惠慈濟夫人 Chongfu Zhaohui Ciji Furen ).Dan pada jaman dinasti Yuan, Ming, dan Qing semakin banyak gelar yang beliau peroleh, seperti ( 臨水崇福夫人 Linshui Chongfu Furen ), dan ( 惠忱慈量天尊 Huichen Siliang Tianzun).
Dalam budaya rakyat, Chen Qinggu dianggap sebagai dewi pelindung bagi Ibu yang tengah hamil. Banyak orang ketika memohon untuk diberi keturunan juga memohon kepadanya .Setelah bayinya telah lahir ke dunia, maka ornag tuanya akan meletakkan Shen xiang dari dewi ini dirumah sebagi wujud terima
kasih dan biasanya berdoa pada saat pertama kali bayinya dimandikan, perayaan usia bayi sebulan, dan perayaan usia bayi 1 tahun.
Belakangan, figur dewi ini semakin banyak pemujanya dan diterima oleh masyarakat banyak. Sampai hari ini pun di wilayah Fujian dan Taiwan masih sering mengadakan parade arak-arakan membawa ShenXiang Chen Qinggu sebagai wujud penghormatan kepada beliau.
Di Taiwan, beliau dianggap sebagai dewi pelindung negara ( 台南助國夫人 Tainan Zhuguo Furen ).
Demikian rangkuman dari cerita LIN SHUI FU REN(臨水夫人)
Xie Shen En..