Mengapa Tidak Sayang Badan ?
Oleh: Ivy
Siu Tao ( ) mau berhasil, badan harus sehat dahulu! Badan kita adalah satu-satunya wadah bagi sukma kita. Apabila badan kita sehat dan kuat, maka sukmanya juga bisa menjadi kuat. Jadi peranan badan (body) kita sebagai wadah sukma sangatlah penting dalam Siu Tao ( ).
Mengapa demikian?
Karena salah satu tujuan kita Siu Tao ( ) adalah untuk menyehatkan badan supaya bisa bahagia dan berumur panjang.
Hal yang sama juga terjadi jika kita mau membantu orang lain dan ikut aktif dalam organisasi sosial – keagamaan, maka kondisi badan kita juga harus sehat, fit, dan tidak sakit-sakitan. Bukankah begitu?
Maka dari itu marilah kita mulai menyayangi badan kita.
Faktor apa saja yang bisa merusak kesehatan badan kita?
Nah itu tadi faktor-faktor perusaknya. Saya tidak memaparkan kerugian-kerugian dari faktor-faktor tersebut secara ilmiah menurut profesor ini dan itu, juga tidak menurut unsur-unsur kimia yang ada dalam rokok, alkohol, dan narkotika yang berbahaya bagi badan. Yah karena tujuan dan maksud saya menulis ini bukan untuk membuat sebuah karya tulis ilmiah.
Diantara faktor-faktor perusak kesehatan tadi, saya bermaksud untuk lebih menekankan pada rokok, karena sebagian orang masih memandang enteng akibat dari merokok, kedua karena merokok merupakan fenomena keseharian kita yang sebenarnya amat berbahaya, baik bagi si perokok maupun bagi orang lain dan ketiga karena jumlah orang yang merokok lebih besar daripada orang yang mabuk-mabukan, mengkonsumsi narkotika dan melakukan seks bebas.
Merokok oleh mereka dianggap sah-sah saja, malahan merokok sudah dijadikan gaya hidup dan style. Sebagian orang tersebut menganggap toh akibat dari merokok tidak separah dengan mabuk-mabukan, narkotika, dan hubungan seks bebas (dalam arti yang luas).
Kita-kita generasi sekarang ini adalah kalangan yang sudah berpendidikan tinggi, sudah duduk di bangku SMU, di bangku kuliah, ataupun yang sudah lulus kuliah. Tentunya kita-kita sudah dibekali dengan banyak pengetahuan, juga kesadaran dan daya nalar yang tinggi, MENGAPA MASIH MEMPERTAHANKAN KERAS KEPALANYA TIDAK MAU BERHENTI MEROKOK DAN BELAJAR UNTUK LEBIH MENYAYANGI BADANNYA?
Siu Tao ( ) supaya berhasil selalu ditekankan supaya memiliki kesadaran yang tinggi. Salah satunya yaitu supaya bisa menjaga dan memelihara badannya dengan cara mengkonsumsi atau mengadopsi sesuatu yang baik dan bermanfaat untuk badan (dalam arti positif dan tetap dalam taraf yang wajar), sehingga tidak melakukan sesuatu yang merugikan badan.
Selain itu, kita juga harus sadar akan lingkungan. Melihat orang-orang di sekeliling kita yang juga terkena dampak buruk dari asap rokok, baik itu dampak secara langsung, spontan dan disadari maupun dampak tidak langsung yang bahkan lebih berbahaya terhadap kesehatan mereka-mereka sebagai perokok pasif. DAMPAK LANGSUNG dapat dirasakan langsung oleh mereka yang sensitif yaitu sesak napas, pusing, migrain bahkan mual.
Bagaimana dengan orang-orang di sekitar yang tidak sensitif terhadap asap rokok? Tetap saja mereka juga beresiko besar terkena DAMPAK NEGATIF TIDAK LANGSUNG dari asap rokok tersebut, malahan lebih berbahaya karena tidak langsung terasa di badan / tidak langsung memberikan reaksi, mereka ini tampak seakan-akan sehat.
Nah, apakah kita akan menunggu sampai orang yang kita sayangi sakit gara-gara kita merokok? Apakah itu adil buat mereka? Di mana kesadaran kita ber Siu Tao ( ) ?
Dengan tulisan ini, saya sangat berharap agar para Tao Yu yang masih menjadikan rokok sebagai ‘barang kesayangan’ bahkan ‘teman setia yang dibawa sampai mati’, dapat secara perlahan tapi pasti give up (berhenti dan meninggalkan rokok) dan mulai untuk menyayangi dirinya sendiri dan orang lain di sekitarnya.
Salam Tao.