siutaocom logo final v2siutaocom logo final v2siutaocom logo final v2siutaocom logo final v2
  • Home
  • SiuTao
    • Pengenalan Tao
    • Sejarah Tao
    • Kitab Suci Tao
    • Upacara Tao
    • Video Tao
  • News
    • Regional
    • Nasional
    • Internasional
  • Directory
    • Dewa-Dewi Tao
    • Buku Buku Tao
  • Articles
    • Serba-Serbi Tao
  • Contact
    • Lokasi Taokwan
    • Hubungi Kami
  • id
    • zh-CN
    • en
    • id
✕

Menyayangi Diri dan Siu Tao

  • Home
  • Blog
  • Articles Serba-Serbi
  • Menyayangi Diri dan Siu Tao
Mengembangkan Pikiran
January 25, 2016
Nasehat Untuk Perokok
January 25, 2016

Menyayangi Diri dan Siu Tao

Post Views: 636

Menyayangi Diri dan Siu Tao

Oleh: Wu Sin

Dalam rangka Siu Tao (belajar dan memahami Tao) kiranya sifat menyayangi diri (Ce Ai) sangat perlu kita miliki karena sifat ini sangat sesuai dengan Tao () itu sendiri.

Apakah menyayangi diri itu?

Dapat dijelaskan bahwa menyayangi diri adalah suatu perbuatan / tingkah laku yang bertujuan akhir untuk menyayangi dan melindungi diri kita sendiri dalam konotasi yang positif.

Tentunya untuk memiliki sifat seperti ini tentu tidak mudah, sebab kita harus selalu waspada dan memperhatikan hal-hal yang terjadi disekeliling kita, selalu belajar dari pengalaman-pengalaman orang lain maupun diri sendiri, serta selalu membaca buku untuk mendapatkan ilmu pengetahuan baru dan berguna.

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita mendengar seorang ibu memuji salah satu anaknya sangat menyayangi diri, karena setiap pulang sekolah pasti langsung belajar sendiri membuat PR (pekerjaan rumah), semua dilakukan tanpa disuruh atau diperintah.

Sayangnya ketika anak ini ditanya mengapa dia rajin, jawabannya adalah supaya bisa menjadi juara kelas dan mendapatkan hadiah dari orang tuanya. Ketika akhirnya tidak berhasil menjadi juara kelas, maka anak tersebut menjadi pemurung dan menjelek-jelekkan temannya yang menjadi juara kelas (sifat sirik dan dengki).

Apakah anak ini mempunyai sifat menyayangi diri?

Menurut saya dalam hal belajar anak tersebut sudah mempunyai sifat menyayangi diri, akan tetapi masih dalam taraf yang sangat dini.

Sehingga dalam hal ini adalah tugas orang tua untuk selalu membimbingnya supaya bisa memahami hakekat yang sebenarnya dari proses belajar, yaitu: untuk memperoleh ilmu pengetahuan (supaya pandai), melatih pola berpikir yang sistematis agar dapat bekerja secara efektif dan efisien, dan juga melatih kesabaran dan keuletan.

Jadi predikat juara kelas dan hadiah itu hanyalah sebagai hasil sampingan saja sehingga jika tidak dapatpun tidak apa-apa.

Kalau anak tersebut sudah mengerti inti tujuan belajar, maka dia tidak akan murung dan putus asa jika tidak menjadi juara kelas sehingga otomatis tidak akan timbul rasa iri dan sirik, akan tetapi justru tetap tegar dan percaya diri terus rajin belajar menimba ilmu dengan tujuan akhir untuk menyayangi diri sendiri.

Jadi sifat menyayangi diri merupakan suatu proses yang berkelanjutan, yang perlu selalu dipupuk, dibina, dan diperbaiki supaya lebih sempurna.

Contoh lainnya adalah dalam masalah sopan-santun berlalu-lintas. Sering kita melihat ada sebagian orang yang mengendarai kendaraan dengan cara tidak menyayangi diri.

Dengan santai dan cuek mereka mengendarai motor ditengah jalan tanpa menghiraukan pengguna jalan lainnya. Orang seperti ini seakan bersikap tidak peduli terhadap tingkah lakunya yang memiliki resiko membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain, mungkin ini karena anggapan bahwa jika terjadi kecelakaan antara motor dan mobil, maka mobil yang salah. Tetapi apakah tidak pernah terpikirkan bahwa jika sampai tertabrak oleh mobil akan beresiko menjadi cacat tubuh bahkan bisa meninggal, sehingga yang rugi adalah diri sendiri juga.

Berbeda dengan orang bersifat menyayangi diri yang akan berkendaraan dengan selalu mentaati peraturan lalu-lintas, menjaga dan memperhatikan keselamatan serta kepentingan diri sendiri maupun orang lain, sehingga mereka tidak akan bersikap membahayakan maupun merugikan orang lain dalam berkendaraan seperti berhenti dan parkir ditikungan jalan, parkir didepan pintu rumah orang dan lainnya.

Bagaimana dengan dunia usaha / dagang?

Sudah pasti seorang pengusaha yang bersifat menyayangi diri akan mati-matian memupuk serta menjaga kepercayaan (Sin Yung) dan nama baiknya. Sehingga tidak jarang yang merasa lebih baik merugi daripada harus kehilangan kepercayaan dan nama baiknya.

Saya kira Taoyu-Taoyu budiman dapat menggunakan Wu-nya untuk kasus dan contoh dibidang lainnya.

Yang jelas untuk memiliki sifat menyayangi diri yang memadai, seseorang harus selalu waspada dan memperhatikan lingkungan disekitarnya, belajar dan kadang-kadang perlu berkorban untuk mencapai tujuan akhir yang bersifat menyayangi diri sendiri.

Jangan lupa bahwa hanya orang yang bisa menyayangi diri sendiri secara positif yang baru bisa menyayangi orang lain.

Bagi Taoyu ( ) yang kritis, cobalah dipikirkan bagaimana sifat menyayangi diri yang negatif itu! Apakah ada?

Mari kita gunakan Wu!

Please Share Us :

Related posts

May 15, 2025

Tao Parenting: Jalan Bijak Menjadi Orangtua


Read more
May 13, 2025

Menggali Nilai De (德) dalam Keluarga


Read more
May 9, 2025

Di Balik Jubah Emas, Tersemat Tugas Mulia – Huang Yi


Read more

Search

✕

Perjalanan Spiritual Taoism

«
Prev
1
/
40
Next
»
loading
play

Upacara Kwee Pang & Tao Ying Peserta Dari Amerika & Puerto Rico | 8 Sept2024 by Master Flyming Lika
play

Pelantikan jubah kuning (huang yi) Jakarta 07 july 2024 by master Flyming Lika
play

Upacara pemberkatan rupang Dewa, angkat anak,Taoying by Master Flyming Lika 24 april 2024
play

Upacara Lien Hun Du Jie 2024 by master Flyming Lika
play

Perayaan hari kebesaran MAHA DEWA Thay Shang Lao Jun Ji Ri 20 Juni 2024 by Master Flyming LIka
play

Upacara Tolak bala (POUN)2024 by Flyming Lika
«
Prev
1
/
40
Next
»
loading

Berita Regional lainnya

  • Upacara Sembahyang Cap Go Meh – Bandung
  • Tour Keliling Kelenteng – Taokwan Sinar Mulia – Bandung 2016
  • Tur Keliling Kelenteng Taoyu Manado 2016
  • Rekreasi bersama Tao Yu Bandung – Taman Hutan Raya – Ir.H.Djuanda
  • Rekreasi ke Goa Belanda dan Goa Jepang bersama Tao yu Bandung.

Recent Posts

  • Tao Parenting: Jalan Bijak Menjadi Orangtua
    May 15, 2025
  • Menggali Nilai De (德) dalam Keluarga
    May 13, 2025
  • Di Balik Jubah Emas, Tersemat Tugas Mulia – Huang Yi
    May 9, 2025
  • keKOSONGan merupakan awal dari keBIJAKsanaan
    May 8, 2025
  • NAIKIN LEVEL WU: SADAR TANPA DRAMA
    May 5, 2025

SiuTao Indonesia

Wadah Revisi Diri mencapai Kesadaran Tertinggi - Jelajah TAO dengan sukacita

Notes :

Da Jia Xue Tao Hao…

Untuk website Siutao ini masih dalam tahap pengembangan untuk itu sembari berjalan mohon masukan dan kritikannya disalurkan lewat

email  : contact@siutao.com

Terima kasih.
Xie Shen En

Lainnya

  • Hubungi Kami
  • Pernyataan Pelayanan
  • Kebijaksanaan Kerahasiaan
  • Donasi

Search

✕

Recent posts

  • Tao Parenting: Jalan Bijak Menjadi Orangtua
    May 15, 2025
  • Menggali Nilai De (德) dalam Keluarga
    May 13, 2025
Copyright © 2000 SiuTao Indonesia 正道李尚湖