siutaocom logo final v2siutaocom logo final v2siutaocom logo final v2siutaocom logo final v2
  • Home
  • SiuTao
    • Pengenalan Tao
    • Sejarah Tao
    • Kitab Suci Tao
    • Upacara Tao
    • Video Tao
  • News
    • Regional
    • Nasional
    • Internasional
  • Directory
    • Dewa-Dewi Tao
    • Buku Buku Tao
  • Articles
    • Serba-Serbi Tao
  • Contact
    • Lokasi Taokwan
    • Hubungi Kami
  • id
    • zh-CN
    • en
    • id
✕

Arogansi

  • Home
  • Blog
  • Articles Serba-Serbi
  • Arogansi
Apa itu tahayul dan bagaimana menurut Tao?
January 25, 2016
Bedah Mitos Dan Tahayul
January 25, 2016

Arogansi

Post Views: 646

Arogansi

Oleh: Flyming Lika

Arogansi artinya kesombongan, keangkuhan atau kecongkakan. Dari mana arogansi ini timbul atau produk siapakah arogansi ini?

Seorang anak dengan bangganya mengatakan bahwa tadi di sekolah dalam berlomba ia berhasil menang dan mendapatkan juara. Dia juga mengatakan “Saya bisa ini……, saya bisa itu….! Temannya bodoh, yang begitu saja tidak bisa dan lain sebagainya!”

Yang ingin disampaikan oleh si anak adalah bahwa “Dia paling bisa, paling pintar, dan paling …. Paling lainnya”.

Terlihat bahwa sejak kecil lingkungan kita telah mengajarkan kita untuk bersaing dan bersaing. Hasilnya adalah suatu “penilaian” atau “angka”. Entah itu nilai dalam bentuk angka-angka (hadiah) atau kelebihan terhadap orang lain.

Pasti anak ini mengerti tidak mengerti bahwa: “perlombaan” atau “persaingan” ini akan memberikan dampak yang positif dan negatif terhadap dirinya.

Dampak positifnya yaitu “kebanggaan diri” yang menjadikan dia makin “percaya diri”.

Dampak negatifnya yaitu “arogansi” …. Dialah yang “paling ….. wah (hebat)!”.

Ok! Yach, inilah dunia anak ….!

Selanjutnya ….. anak ini tidak akan selamanya bermain dengan “Dunia Anak”-nya terus. Ia pun akan beranjak remaja dan dewasa.

Nah, pasti …. apa-apa yang telah ditanamkan sejak kecil akan dibawanya dan diterapkan juga pada pola kehidupan nyata saat ia dewasa kelak.

Disini terlihat bahwa “pola / kerangka berpikir” si anak telah dibentuk selama perjalanan hidupnya menuju kedewasaannya.

Bersaing ….. menghasilkan kerangka berpikir – pola banding.

Sadar atau tidak sadar, tindak tanduk serta sikapnya akan memberi andil pada lingkungan dimana dia bermasyarakat.

Kalau dihubungkan dengan kita Siu Tao ( ), disinilah salah satu pokok persoalan yang harus dibenahi.

Solusinya / jawabannya sih sederhana sekali yaitu “Asalkan kita bisa Wu / sadar”, maka tidak ada persoalan lagi.

Kenyataannya tidak semudah seperti apa yang dituliskan diatas, asal “Wu” maka semuanya beres.

Beratus-ratus tahun sampai sekarang bahkan sesama Taoyu ( ) sendiripun masih ada saja (bahkan banyak lho!) yang saling melecehkan bahkan terhadap Tao () itu sendiri.

“Kalau tidak ada persaingan maka tidak ada penilaian”

Dengan tidak adanya penilaian, niscaya tidak akan ada yang “Paling ….. wah hebat”, sehingga tidak timbul arogansi.

Pengertian diatas perlu direnungkan dengan seksama, apa makna semua ini?

Dengan kerangka berpikir – pola banding / membandingkan, maka akan menghasilkan “Wu” / kesadaran yang masih cenderung bersinggungan dengan arogansi ini.

Nah lho …. bagaimana ini?

Salahkan kita menggunakan kerangka berpikir – pola banding ini?

Kebanyakan pola banding yang kita pakai adalah pola banding terhadap luar kita, artinya kita selalu membanding-bandingkan diri kita terhadap orang lain atau sebaliknya, juga diri orang lain terhadap yang lainnya.

Coba deh kalau kita memakai kerangka accu-nya adalah diri kita sendiri dan pola banding-nya adalah internal (terhadap diri sendiri), maka hanya: “waktu”-lah sebagai indikatornya, yaitu sebelum Siu Tao ( ) kita begitu dan sesudah Siu Tao ( ) kita begini.

Bukan sebelum Siu Tao ( ) diam saja, setelah Siu Tao ( ) lalu menganggap dirinya setara dengan lainnya dan meremehkan yang belum Siu Tao ( ) atau sombong / arogan terhadap sesama Taoist yang lain.

Yang kemudian malah menjadikan “mandeg” / berhenti dalam Siu Tao ( ) nya.

Ini menandakan bahwa adanya ketidakpuasan / keirian dibalik kesombongan dalam dirinya, karena selalu membandingkan dirinya terhadap orang lain. Sehingga terkadang frustasi tidak mengerti mengapa bisa demikian?

Ada pula arogansi lain, produk dari kerangka berpikir – pola banding ini. Biasanya menjalar pada mereka yang merasa dirinya lebih tinggi, lebih senior, atau …. lebih-lebih lainnya …. dari kacamata lingkungan sekitar dan atau dirinya.

Mengapa merasa “lebih”? …. Karena melihat orang lain “kurang”.

Inikah yang kita mau dalam proses kita Siu Tao (maksudnya Siu Cen)? Pasti tidak!

Kalau kita telah berhasil menjadikan diri kita diatas semua “kekurangan” orang lain (lebih dari si dia ini dan dari si anu itu atau orang ini kurang ini dan orang itu kurang itu). Lalu apakah kita sudah disebut berhasil Siu Tao?

Masih jauh dari Siu Cen, sebab disaat diri kita merasa “lebih” (menjadikan kita arogan), disitulah letak kekurangannya….. Kapan bisa Cen, apa lagi Tek Tao?

Celakanya kalau orang kena “virus arogansi” ini, tidak merasakannya, bahkan sebaliknya mengatakan bahwa orang lain yang “arogan”! Ha…ha…ha…

Lalu kita harus minum apa? Eh salah, kita harus bagaimana agar diri kita tidak arogan?

Kembali lagi “Wu” ….. beres khan?

Lebih baik …. Hapuskan arogansi dari kamus diri kita.

Semuanya mengacu dari dalam diri sendiri. Kerangka berpikir – pola banding-pun internal yaitu membandingkan diri sendiri sebelum dan sesudah ….. sepanjang masa. Rendah hati dan lapang dada. Itulah modal menuju “Wu” yang hakiki dan benar.

Arogan ….? Tidak…..Hanya percaya diri!

Bingung? ….Jangan!

Nyanyikan lagu!…. Siau Yau Ce Cay …. Siau Yau Yu…..

Please Share Us :

Related posts

May 15, 2025

Tao Parenting: Jalan Bijak Menjadi Orangtua


Read more
May 13, 2025

Menggali Nilai De (德) dalam Keluarga


Read more
May 9, 2025

Di Balik Jubah Emas, Tersemat Tugas Mulia – Huang Yi


Read more

Search

✕

Perjalanan Spiritual Taoism

«
Prev
1
/
40
Next
»
loading
play

Upacara Kwee Pang & Tao Ying Peserta Dari Amerika & Puerto Rico | 8 Sept2024 by Master Flyming Lika
play

Pelantikan jubah kuning (huang yi) Jakarta 07 july 2024 by master Flyming Lika
play

Upacara pemberkatan rupang Dewa, angkat anak,Taoying by Master Flyming Lika 24 april 2024
play

Upacara Lien Hun Du Jie 2024 by master Flyming Lika
play

Perayaan hari kebesaran MAHA DEWA Thay Shang Lao Jun Ji Ri 20 Juni 2024 by Master Flyming LIka
play

Upacara Tolak bala (POUN)2024 by Flyming Lika
«
Prev
1
/
40
Next
»
loading

Berita Regional lainnya

  • Upacara Sembahyang Cap Go Meh – Bandung
  • Tour Keliling Kelenteng – Taokwan Sinar Mulia – Bandung 2016
  • Tur Keliling Kelenteng Taoyu Manado 2016
  • Rekreasi bersama Tao Yu Bandung – Taman Hutan Raya – Ir.H.Djuanda
  • Rekreasi ke Goa Belanda dan Goa Jepang bersama Tao yu Bandung.

Recent Posts

  • Tao Parenting: Jalan Bijak Menjadi Orangtua
    May 15, 2025
  • Menggali Nilai De (德) dalam Keluarga
    May 13, 2025
  • Di Balik Jubah Emas, Tersemat Tugas Mulia – Huang Yi
    May 9, 2025
  • keKOSONGan merupakan awal dari keBIJAKsanaan
    May 8, 2025
  • NAIKIN LEVEL WU: SADAR TANPA DRAMA
    May 5, 2025

SiuTao Indonesia

Wadah Revisi Diri mencapai Kesadaran Tertinggi - Jelajah TAO dengan sukacita

Notes :

Da Jia Xue Tao Hao…

Untuk website Siutao ini masih dalam tahap pengembangan untuk itu sembari berjalan mohon masukan dan kritikannya disalurkan lewat

email  : contact@siutao.com

Terima kasih.
Xie Shen En

Lainnya

  • Hubungi Kami
  • Pernyataan Pelayanan
  • Kebijaksanaan Kerahasiaan
  • Donasi

Search

✕

Recent posts

  • Tao Parenting: Jalan Bijak Menjadi Orangtua
    May 15, 2025
  • Menggali Nilai De (德) dalam Keluarga
    May 13, 2025
Copyright © 2000 SiuTao Indonesia 正道李尚湖