logosiutao-05logosiutao-05logosiutao-05logosiutao-05
  • Home
  • SiuTao
    • Pengenalan Tao
    • Sejarah Tao
    • Kitab Suci Tao
    • Upacara Tao
    • Video Tao
  • News
    • Regional
    • Nasional
    • Internasional
  • Directory
    • Dewa-Dewi Tao
    • Buku Buku Tao
  • Articles
    • Intan Dalam Debu
    • Serba-Serbi Tao
  • Contact
    • Lokasi Taokwan
    • Hubungi Kami
  • Chinese (Simplified)
  • English
  • Indonesian
✕

Bedah Mitos Dan Tahayul

  • Home
  • Blog
  • Articles Serba-Serbi
  • Bedah Mitos Dan Tahayul
Arogansi
January 25, 2016
Benahi Diri Dahulu, Baru Siu Tao!
January 25, 2016

Bedah Mitos Dan Tahayul

Post Views: 37

Bedah Mitos Dan Tahayul

Oleh: Flyming Lika

Disadari atau tidak, kita-kita yang sembahyang ke klenteng atau umat klenteng / Tao pada umumnya, masih merasakan banyak hal yang dilarang, tapi tidak mengerti mengapa dilarang?

Malah sering kali justru mereka yang Katanya agak mengerti tata cara sembahyangan menambahkan bumbu-bumbu larangan, yang menjadikan umat klenteng ini takut salah bertindak.

Ini sangatlah disayangkan karena kurangnya Wu (kesadaran & penggunaan nalar) untuk mengkoreksi sikap tindak yang membodohi umatnya.

Contoh A:

Habis Mai Song atau sembahyang ke kuburan / ke orang mati, dilarang ke klenteng sembahyang.

Ironis memang, kalimat diatas masih didengungkan untuk umat klenteng / umat Tao. Kalau kita mau Wu, dengan menggunakan kesadaran dan daya nalar kita, maka dengan mudah kalimat diatas adalah tidak benar dan tidak perlu dihiraukan.

Alasannya adalah:

  1. TAO adalah MAHA AGUNG MAHA TAO
  2. Para Dewa (Sen Ming) yang ada di klenteng sudah mendapatkan TAO Nya. Beliau-beliau ini boleh dikatakan sudah Sempurna Abadi. Tingkatannya jauh diatas manusia, roh, dan makhluk halus lainnya.
  3. Para Dewa adalah Welas Asih. Hanya mau menolong dan tidak menghukum & menjahati kita (manusia).
  4. Para Dewa-Dewi Tao tidak dipengaruhi atau bergantung pada ulah manusia.

Nah……….kalau kita umat klenteng / Tao sudah Sadar akan keberadaan Dewa-Dewi Tao kita yang welas asih tadi maka dalam kondisi apapun tidak ada pantangan; tidak ada larangan untuk masuk klenteng bersembahyang. Yang diutamakan adalah KETULUSAN HATI untuk sembahyang. Itu saja! Sedang tindakan kita tetap harus pakai Wu.

Misalnya:

  • Sesudah Mai Song, tidak masalah untuk mampir ke klenteng atau datang untuk sembahyang.
  • Sebelum atau sesudah sembahyang kuburan, juga tidak masalah mau / tidak mampir ke klenteng untuk sembahyang. Malah menurut pendapat penulis, kalau kuburannya jauh dari tempat tinggal kita maka dengan kita mampir sembahyang ke klenteng yang kita lewati, kita memohon perlindungan Dewa agar kita selamat sampai ke tempat tujuan. Dengan demikian kita selalu dekat dengan para Dewa-Dewi Tao niscaya kita akan selalu dilindungi. Apanya yang dilarang?

Contoh B :

Wanita datang bulan diarang masuk ke klenteng!!

Keterlaluan! Beginikah penjaga klenteng tersebut? Beginikah kita-kita yang mengerti Tao menjelaskan kepada umat Tao tentang wanita haid tidak boleh masuk klenteng? Apakah Dewa-Dewi Tao sekejam itu?

Sekarang jaman sudah berubah, peraturan ada yang masih kolot, tidak mau mengerti bahwa jaman sudah berubah, maka sangatlah disayangkan, bahkan Dewa-Dewi Tao pun tersenyum kecut kepada mereka yang kurang / tidak mengerti ini.

Contoh C :

Saat berkabung / berduka cita, altar sembahyang harus ditutup pakai kain apa?

Ada yang ditutup dengan kain putih dan ada yang menyuruh ditutup dengan kain merah. Bagaimana ini?

Semuanya itu sebenarnya hanyalah ungkapan hati manusia saat mengalami duka cita / berkabung. Kalau ditinjau dari Nalar sehat, Dewa-Dewi Tao tidaklah dipengaruhi atau marah dengan kain putih atau merah yang ditutupkan.

Mestinya………..wajar-wajar saja, sembahyang seperti biasa. Tidak perlu ditutup-pun sebenarnya tidak jadi masalah.

Meskipun berkabung, bukan berarti kita saat itu absen bersembahyang bukan?

Akhir kata : Janganlah Sembahyang menjadikan Beban Hidup kita, malah harus sebaliknya. Sembahyang menjadikan Ringan Penghidupan kita, dekat dengan para Dewa-Dewi Tao kita dan dapat menghadapi realita hidup dengan optimis dan ceria.

Salam Tao.

Please Share Us :

Related posts

January 25, 2016

Uang


Read more
January 25, 2016

Tantangan Dalam Hidup


Read more
January 25, 2016

Sifat dan Pikiran bisa mempengaruhi Kesehatan Seseorang


Read more

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

12 + 1 =

Search

✕

Perjalanan Spiritual Taoism

«
Prev
1
/
37
Next
»
loading
play

Upacara Bongkar Kuburan
play

Upacara pelantikan Huang Yi
play

Extra Bina Anak/Extra Bina Remaja
play

Hari Kebesaran Maha Dewa
play

The Magic of Taoism
play

The Magic of Taoism – Jakarta 2 Jan 2022
«
Prev
1
/
37
Next
»
loading

Berita Regional lainnya

  • Upacara Sembahyang Cap Go Meh – Bandung
  • Tour Keliling Kelenteng – Taokwan Sinar Mulia – Bandung 2016
  • Tur Keliling Kelenteng Taoyu Manado 2016
  • Rekreasi bersama Tao Yu Bandung – Taman Hutan Raya – Ir.H.Djuanda
  • Rekreasi ke Goa Belanda dan Goa Jepang bersama Tao yu Bandung.

Recent Posts

  • Berbagi Kasih – Yys Zheng Dao Li Shang Hu
    July 9, 2022
  • Upacara Taoying – Hiap Thian Kiong (Kwan Kong), Krawang
    July 4, 2022
  • Upacara Taoying – Malaysia
    June 19, 2022
  • Pelantikan Huang Yi Taoyu Singapore Malaysia
    June 19, 2022
  • Outing EBA (Ekstra Bina Anak) & EBR (Ekstra Bina Remaja) Jakarta – Sukabumi – Bandung
    June 18, 2022

SiuTao Indonesia

Exploring TAO with fun - Jelajah TAO dengan sukacita

Notes :

Da Jia Xue Tao Hao…

Untuk website Siutao ini masih dalam tahap pengembangan untuk itu sembari berjalan mohon masukan dan kritikannya disalurkan lewat

email  : contact@siutao.com

Terima kasih.
Xie Shen En

Lainnya

  • Hubungi Kami
  • Pernyataan Pelayanan
  • Kebijaksanaan Kerahasiaan
  • Donasi

Search

✕

Recent posts

  • Berbagi Kasih – Yys Zheng Dao Li Shang Hu
    July 9, 2022
  • Upacara Taoying – Hiap Thian Kiong (Kwan Kong), Krawang
    July 4, 2022
Copyright © 2000 SiuTao Indonesia 正道李尚湖