Hanya Mimpi
Oleh: Ku Kuo Hui
Kita semua tentunya pernah mendengar pernyataan yang berbunyi bahwa hidup ini hanya mimpi, hidup itu sementara, hanya ilusi dan sebagainya. Dan kalau memang pernyataan itu benar tentu kita pun akan memilih untuk mimpi yang indah daripada mimpi yang buruk bukan? Ya… pastilah!
Tahukah kenapa sampai ada pernyataan “hidup itu hanya mimpi?” jawabnya, ya… karena mungkin lebih dari 50 % manusia yang hidup dalam dunia ini, hidup dalam mimpinya. Dalam arti mereka bermimpi terlalu tinggi melihat keatas melulu. Cita-cita / angan-angan yang terlampau tinggi tanpa mengukur kemampuan sendiri, masuk akal – tidak?.
Cita-cita boleh setinggi langit dan memang kita harus punya cita-cita yang baik, sadar akan kemampuan atau potensi diri dan tekun berusaha step by step. Selama “harapan” itu masih ada, apapun bisa terjadi. Jika tidak kita akan selalu ditemani stess, tertekan, serta tidak hidup dalam realita / kenyataan tapi hidup dalam impiannya sendiri. Apakah hidup yang seperti itu membahagiakan?
Mimpi indah tentu lebih baik dari mimpi buruk, ya… itulah akar permasalahannya, kita membenci mimpi buruk untuk bermimpi kembali pada mimpi indah, seperti berlari mengejar kilau matahari tetapi bayangan gelapnya tetap mengikuti. Semua ketakutan itu adalah wajar, karena manusia selalu dihantui oleh rasa tidak aman akan banyak hal, seperti kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, ketuaan dan sebagainya untuk memperoleh kebahagian. Tapi dalam hidup rasanya masalah tidak akan pernah habis, masalah akan selalu ada sepanjang hidup kita.
Jadi akan lebih baik kalau kita bisa menerima sisi baik dan buruk dari hidup ini, karena kita tidak akan pernah tahu dengan misteri alam yang mungkin seperti gelombang, kadang diatas dan bisa juga turun ke bawah. Inilah yang disebut CERAN / Alamiah. Sebab kalau tidak, kita akan merasa hidup dalam beban berat, capek sendiri, tegang, histeris, frustasi yang pada akhirnya malah meng -hancurkan diri sendiri dan mulailah timbul penyakit. Gangguan mental, hilang ingatan, ogah-ogahan, sehingga hilang kesadaran akan kealamiahannya sebagai manusia seutuhnya.
Prinsipnya hari esok harus lebih baik dari hari ini, TOMORROW WILL BE BETTER. “Belajar TAO dan hiduplah dalam TAO, maka hidup akan lebih bermakna”.
Selanjutnya terserah pada anda………
Salam TAO.