Post Views: 636
Ta Jia Xue Tao Hao,
Berikut Tanya Jawab Tao bagian 6 :
- Tanya: Apakah Dewa bersedia memberi kode-kode untuk berjudi?
Jawab: Dewa membina kita ke jalan yang benar sehingga tidak mungkin akan memberi kode-kode untuk berjudi. Apabila ada orang yang mengatakan bahwa Dewa bersedia memberi kode untuk berjudi, itu karena dia sudah bingung dan dalam kekacauannya melihat sesuatu dan diterka-terka sehingga akhirnya terjerumus tidak dapat bangun.
- Tanya: Mengapa banyak orang mudah tertipu oleh orang-orang yang mengatasnamakan Dewa-Dewi?
Jawab: Karena banyak orang percaya adanya Dewa dan takut kepada Dewa, atau sebagian orang ingin bertemu dengan Dewa. Maka ada sebagian orang yang bermaksud tidak baik menggunakan kesempatan ini dengan mengatasnamakan Dewa-Dewi untuk menipu anda dan membuat anda terjerumus.
Ini harus diwaspadai dan jangan sampai terjadi.
- Tanya: Siu Tao bagaimana baru bisa mendapatkan sedikit kemajuan atau sukses?
Jawab: Siu Tao harus memupuk sifat “Percaya diri yang tebal”, dan tidak henti-hentinya untuk Siu Tao, tidak henti-hentinya belajar “Sadar”. Baru akan mendapatkan sedikit hasil.
Kalau tidak, tentu akan mudah dikelabui oleh teori-teori dan barang-barang yang aneh di sekitarnya, sehingga bingung terhenti di tengah jalan tidak mendapatkan apa-apa.
- Tanya: Mengapa teori-teori Tao yang kuno itu tidak akan tersisihkan oleh jaman dan waktu?
Jawab: Memang betul bahwa segala sesuatu banyak kemungkinan, akhirnya tersisihkan oleh jaman dan waktu. Hanya yang seirama dengan kodrat itulah baru boleh dikatakan yang tidak tenggelam.
Teori Tao tidak dapat disangkal memang sudah kuno, tetapi isinya selalu baru. Misalkan matahari, ia juga adalah sesuatu yang terkuno, tetapi setiap pagi ia selalu memberi kesan“Baru” kepada manusia di dunia ini.
Teori Tao justru abadi dalam arus gerak, juga arus gerak dalam keabadian. Persoalannya terletak pada orang-orang yang menggunakannya saja, apakah ia mempunyai kemampuan atau pengertian, dan pikiran yang dapat menyesuaikan arus-arus tadi serta menggunakan kecerdasannya.
- Tanya: Siu Tao sebetulnya senang atau susah?
Jawab: Siu Tao justru harus keluar dari kesusahan, maka belajar Tao itu adalah suatu yang menyenangkan, kalau sampai merasa susah itu tentu tidak Tao lagi.
- Tanya: Jelaskan arti memutus rantai reinkarnasi dalam Tao? Dan apakah yang Siu Tao dapat memutuskan rantai reinkarnasi?
Jawab: Memang kita Siu Tao tujuannya adalah untuk itu supaya kita bisa jadi dewa dan tidak tereinkarnasi lagi. Bagi yang berhasil dalam Siu Tao, maka dapat memutuskan rantai reinkarnasi.
- Tanya: Mengapa didalam Tao orang selalu ingin yang terbaik padahal belum tentu dia yang terbaik?
Jawab: Karena untuk merevisi diri.
- Tanya: Apakah hasilnya baik apabila terus menerus berlatih tanpa cukup makan dan tidur?
Jawab: Hasilnya tentunya tidak baik karena mungkin akan timbul penyakit, misalnya kekurangan gizi atau kehilangan tenaga.
- Tanya: Saya takut belajar Tao karena takut kemasukan setan, harus bagaimana?
Jawab: Jika tidak belajar, andaikata setan datang mengganggumu, bagaimana kamu dapat bersembunyi? Dan apakah dapat lolos? Meskipun bersembunyi dalam almari besi ia masih akan menarik-narik Anda, apakah tidak ngeri? Sebagian dari tujuan belajar Tao justru untuk mendapatkan suatu kekuatan dan perlindungan Dewa-Dewa / Tuhan, sehingga menangkis / menolak setan, apa lagi yang ditakuti?
- Tanya: Ada yang mengatakan bahwa Tao itu tidak dapat dibicarakan dengan mulut, jika dibicarakan akan bukan Tao lagi, apakah benar?
Jawab: Ini adalah tidak benar! Yang dimaksud Chuan Tao (penjelasan Tao) jika tidak memakai bahasa lalu memakai apa? Kalau pakai bahasa tentulah tidak luput dari kata-kata / mulut, barulah kesadaran timbul dari hati.
- Tanya: Yang disebut kasih sayang dalam Tao itu apa?
Jawab: Ini menunjukkan bahwa terhadap sesamanya, sikap kita harus sopan santun dan ada rasa sayangnya. Mempunyai sifat menghina yang miskin dan menghormati yang kaya itu lebih-lebih tidak diperbolehkan. Dari dalam hati kita harus spontan timbul rasa kasih sayang pada sesamanya, dan timbul semangat saling membantu sesamanya.
- Tanya: Yang dimaksud tekan diri itu apa?
Jawab: Ini mengutarakan bahwa menghadapi sesuatu tidak boleh keterlaluan, harus bisa mengampuni kesalahan-kesalahan orang lain yang tidak disengaja. Bergaul jangan senang mencari-cari kesalahan orang lain saja, sebaiknya harus banyak memikirkan juga untuk orang lain tersebut.
- Tanya: Setelah belajar Tao harus bagaimana menghadapi diri sendiri?
Jawab: Harus ingat bahwa mutu yang tinggi, harus tinggi pula coraknya, baru akan sesuai. Jadi kita harus dapat melebarkan diri, juga dapat mengendalikan diri, menonjolkan diri juga menarik diri, menggembleng tidak lupa melebar, melebar tidak lupa mengisi, harus sering pula mawas diri, melatih diri, menguatkan diri, menyempurnakan diri.
- Tanya: Kaum belajar Tao mengapa harus lapang dada?
Jawab: Karena sempit dada akan mengubur kebenaran / keaslian lahir batin pembawaannya, maka harus lapang dada.
- Tanya: Bagaimana pandangan kaum Tao tentang “Marah”?
Jawab: Marah bukanlah keadaan yang tidak berharga sama sekali, tetapi kita tidak diperbolehkan untuk menganjurkan orang menjadi pemarah.
Salah satu tujuan pelajaran Tao bukanlah mengharuskan orang jadi lemah, licik, diapakan saja tidak akan melawan, tetapi menganjurkan orang harus pandai mengendalikan emosi tersebut dan disalurkan dengan cara yang layak, dan pada waktu dan tempat yang tepat pula.
- Tanya: Ada yang mengatakan jika tidak “Ciak Cay” adalah berdosa, kotor, dan tidak akan mendapatkan Tao -nya, apakah benar?
Jawab: Kita tidak anti Ciak Cay, pada prinsipnya kita Ciak Cay harus menurut kondisi badan kita dan menurut keadaan jika perlu. Kalau lantas bilang tidak Ciak Cay adalah buruk dan berdosa, numpang tanya apakah sayur-sayuran itu tidak berjiwa dan tidak ingin hidup? Jika bilang tidak Ciak Cay adalah kotor, numpang tanya apakah kambing dan sapi itu paling bersih? (padahal kotorannya tetap kotor). Jika bilang tidak Ciak Cay tidak akan dapat Tao -nya, numpang tanya lagi apakah kuda, kambing dan sapi akan paling dapat Tao? (mereka sejak lahir sudah Ciak Cay).