90% Kualitas Hidup Kita Tergantung “Wu”
Sejak ribuan tahun silam para Tetua-tetua Tao sudah mengerti bagaimana sebenarnya hidup di dunia ini, serta bagaimana isi dunia ini dan bagaimana menghadapinya, sehingga banyak, bahkan hampir semua filsafat dan simbol-simbol Tao ( 道) adalah abadi dan dapat digunakan sepanjang jaman.
Seperti juga Dai Cik yang merupakan simbul Tao yang dapat diartikan secara umum seperti: positif dan negatif, baik dan buruk, laki-laki dan perempuan, dan sebagainya, namun di dalamnya masih terkandung filsafat-filsafat yang mendalam. Bahkan sekarang sudah banyak orang-orang diluar Tao-pun mulai mencoba mengungkapkannya dan memahaminya kemudian menerapkannya dalam ajaran-ajaran tertentu. Namun untuk artikel ini saya tidak membahas masalah Dai Cik, tetapi masalah “Wu” yang sebenarnya telah ribuan tahun diajarkan dalam Tao, namun baru banyak dibicarakan akhir-akhir ini oleh ahli-ahli Barat.
Stephen Covey yang tahun 90-an mempopulerkan istilah “Proaktif”, mengatakan bahwa “Kualitas kehidupan kita 10% ditentukan oleh apa yang terjadi pada diri kita, dan 90% ditentukan oleh bagaimana kita menanggapi kejadian-kejadian tersebut”. Ungkapan ini sangat benar sekali, berikut ini saya berikan contoh-contoh untuk memahami hal tersebut.
Contoh 1.
Ada 3 bersaudara mendapatkan warisan masing-masing 500 juta rupiah ( berarti ke 3 nya sama-sama mendapat rejeki ). Kemudian Saudara yang 1 bereaksi dengan menggunakan uang tersebut untuk membeli barang-barang mewah, sedangkan saudara yang ke 2 bereaksi dengan bersenang-senang menghabiskannya dengan berfoya-foya, sedangkan saudara yang ke 3 bereaksi dengan membeli saham perusahaan dan memakai sebagian uangnya untuk modal usaha. Nah dari reaksi yang berbeda-beda dari ketiga bersaudara tersebut dapat dilihat kualitas masa depan masing-masing, bukan dari 500 jutanya yang mempengaruhi kualitas hidup ke 3 bersaudara tersebut, tetapi reaksi yang berbeda membuat kualitas mereka berbeda.
Contoh 2.
Adanya Apel jatuh dari atas ke bawah sudah terjadi dari jaman dahulu dan semua orang melihatnya, dan tidak ada orang yang terpengaruh kualitas hidupnya karena melihat Apel jatuh sehingga dia menjadi penemu teori gravitasi, dialah Isaac Newton. Kualitas hidup Isaac Newton berubah karena tanggapan dia terhadap Apel yang jatuh berbeda dengan orang lain.
Nah dari contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa reaksi atau tanggapan kita terhadap kejadian sehari-harilah yang mempengaruhi kualitas hidup kita.
Dalam Tao sudah ribuan tahun yang lalu orang-orang Tao menyadari hal ini dan menjabarkannya dalam satu istilah “Wu”. Bagi orang yang “Wu”-nya tinggi, maka kualitas hidupnya akan lebih baik dibandingkan dengan orang lain. Satu istilah “Wu” dalam Tao yang sekian lamanya diajarkan, namun sedikit orang yang bisa menerapkannya dengan benar dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat membuahkan sesuatu yang sangat berharga.
Dengan demikian “Wu” dapatlah diartikan kesadaran atau daya nalar yang tinggi dibarengi dengan tindakan nyata yang benar sehingga menghasilkan sesuatu yang berguna. Namun tidak boleh dilupakan bahwa 90% yang di belakang itu tidak akan pernah ada bila tidak ada yang 10% di depan. Nah mudah-mudahan apa yang telah diberikan kepada kita bisa kita tanggapi dengan benar. Tingkatkan “Wu” kita.