siutaocom logo final v2siutaocom logo final v2siutaocom logo final v2siutaocom logo final v2
  • Home
  • SiuTao
    • Pengenalan Tao
    • Sejarah Tao
    • Kitab Suci Tao
    • Upacara Tao
    • Video Tao
  • News
    • Regional
    • Nasional
    • Internasional
  • Directory
    • Dewa-Dewi Tao
    • Buku Buku Tao
  • Articles
    • Serba-Serbi Tao
  • Contact
    • Lokasi Taokwan
    • Hubungi Kami
  • id
    • zh-CN
    • en
    • id
✕

Tanya Jawab Tao : Bagian 7

  • Home
  • Blog
  • SiuTao Pengenalan
  • Tanya Jawab Tao : Bagian 7
Tanya Jawab Tao : Bagian 6
January 24, 2016
Puisi : Arti Sadar / Wu
January 24, 2016

Tanya Jawab Tao : Bagian 7

Post Views: 1,069

Ta Jia Xue Tao Hao,

Berikut Tanya Jawab Tao bagian 7 :


  1. Tanya: Bolehkah meja bekas Altar Dewa Kwan Kong digunakan untuk Altar Meja Ti Kong?
    Jawab: Tentu saja boleh! Meja hanyalah sebuah meja – tidak lebih dan tidak kurang.
  2. Tanya: Bagaimana pandangan umat Tao mengenai ritual lepas burung?Apakah ritual lepas burung bisa dikategorikan cisuak/buang sial? Apakah bisa juga dikategorikan sebagai pahala/perbuatan baik?
    Jawab: Apakah “Kesialan/Karma Buruk” dapat ditransfer atau dialihkan dengan melakukan ritual melepaskan mahluk hidup ke alam bebas? Apakah semudah itu?
    Memang itu merupakah suatu perbuatan baik, tapi perbuatan itu akan menjadi perbuatan jahat kalau kita melepaskan mahluk itu tidak dihabitatnya karena akibatnya justru akan menyebabkan mahluk hidup itu jadi mati, misalnya karena tidak makan, dsb. Sebagai contoh pernah ditemukan beberapa bangkai kura-kura diantara tumpukan batu pemecah ombak di tepi pantai, kenapa ? Karena kura-kura itu hidupnya bukan di laut (air asin), kalau mau melepaskan untuk di laut, maka yang harus dibeli itu penyu yang memang hidupnya di laut. Contoh lainnya melepaskan burung kecil (yang jelas-jelas pemakan padi), kita beli beberapa puluh ekor untuk di lepaskan di kota besar, lalu mau makan apa dia, apa di kota besar ada sawah?
  3. Tanya: Untuk apa sih orang sembahyang pakai lilin dan hio yang besar-besar? Apa ada pengaruhnya?
    Jawab: Kita perlu tahu bahwa Dewa-Dewi Tao itu welas asih dan tidak pilih kasih, ini baru benar-benar Tao.
    Tentang hio, sebenarnya kalau kita pakai hio untuk sembahyang seperti halnya kalau kita masuk rumah orang “ketuk pintu” permisi. Begitu saja.
    Besar kecilnya hio itu tidaklah menjadi masalah didepan Dewa. Tetapi mungkin bermasalah untuk beberapa orang (Yang mau berlagak Wah….) di depan Dewa. Bahkan mungkin tidak hanya didepan dewa tapi didepan sesama umat lainnya.
    Inilah yang sangat disayangkan.
    Tentang lilin, sebenarnya lilin itu sebagai penerangan saja. Memang orang Tionghoa sejak dulu kebudayaannya adalah suka memakai simbolik untuk suatu kasus tertentu. Dan ternyata memang banyak sekali simbol-simbol yang sudah ada. Termasuk aksara Tionghoa adalah dari simbol-simbol asalnya.
    Lilin adalah memberi penerangan kepada kita. Kita hanya butuh satu lilin untuk menerangi ruangan. Simbol yang ditanamkan adalah “dengan satu lilin berkorban (dibakar) menerangi sekitar”.
    Ini maksudnya adalah mestinya kita dapat memberi penerangan kepadaa sekitar kita (yang paling minim), seperti lilin tadi.
    Inilah harapan Dewa-dewi Tao. Karena dengan demikian, pasti kita akan dilindungi dan mendapatkan hokgie yang setimpal dengan amal bakti kita. Karena kita dapat meneladani sifat-sifat Dewa tersebut.
    Tapi apa yang terjadi,……….. justru terbalik.
    Banyak yang mengartikan lain, seolah-oleh lilin yang dipasang memberikan “penerangan” kepada yang memasangnya. Yang pada gilirannya saling berlomba untuk memasang lilin sebesar mungkin, hanya demi pamor “Nama dan Harta” belaka.
    Perlu direnungkan oleh kita semua:
    Kalau kita mau punya anak, apa harapan kita?
    1. Kalau bisa anak kita sepandai kita.
    2. Kalau bisa anak kita lebih pandai dari kita.
    Itu namanya dari generasi ke generasi ada perbaikan dan kemajuan.
  4. Tanya: Apakah ada suatu aturan tersendiri mengenai berapa lembar/kunci Thien Kim yang dibutuhkan sebagai landasan rupang? Karena ada yang bilang bahwa landasan Thien Kim yang lama tidak boleh dibuang, tapi ditambahkan terus dari tahun ke tahunnya.
    Jawab: Kalau kita memang mau belajar Tao atau Siu Tao yang Cen (lurus), maka perlu mengerti dahulu apa itu Dewa, siapa Dia; apa sifat-sifatNya dan lain sebagainya.
    Kemudian sedikit mengerti Tao, bahwa Wu (Kesadaran dan nalar yang tinggi) itu penting dalam proses hidup ini.
    Kim Cua adalah peninggalan tata cara kuno umat Tao, memang benar. Tapi Tao itu selalu berubah mengikuti Jaman Nya.
    Perubahan Tata Cara Sembahyangan tidak masalah kalau inti bersembahyang masih dipegang teguh (kemantapan dan ketulusan hati).
    Patung tetap patung.
    Maka dengan kemajuan jaman, patung sudah dibuat dari keramik yang quality-nya bagus, saya kira Kim Cua sudah tidak dipakaipun tidak masalah.
    Kalau toh sampai hanya karena Kim Cua maka Dewanya marah, ini bukan sifat Dewa Tao lagi.
    Dewa-Dewi Tao adalah welas asih, Beliau-beliau ini tidak punya rasa dendam dan benci apa lagi menghukum umat-Nya.
    Kalau toh itu memang sudah harus di rubah tata cara yang tidak logis, mestinya kita berani merubahnya.
Please Share Us :

Related posts

April 5, 2016

Tao Yu, Tao Kwan, Kelenteng, Tao Ying Suk dan istilah istilah lainnya yang sering digunakan umat Tao


Read more
January 24, 2016

Pengenalan Tao : Apa itu Wu ?


Read more
January 24, 2016

Tanya Jawab Tao : Bagian 6


Read more

Search

✕

Perjalanan Spiritual Taoism

«
Prev
1
/
40
Next
»
loading
play

Upacara Kwee Pang & Tao Ying Peserta Dari Amerika & Puerto Rico | 8 Sept2024 by Master Flyming Lika
play

Pelantikan jubah kuning (huang yi) Jakarta 07 july 2024 by master Flyming Lika
play

Upacara pemberkatan rupang Dewa, angkat anak,Taoying by Master Flyming Lika 24 april 2024
play

Upacara Lien Hun Du Jie 2024 by master Flyming Lika
play

Perayaan hari kebesaran MAHA DEWA Thay Shang Lao Jun Ji Ri 20 Juni 2024 by Master Flyming LIka
play

Upacara Tolak bala (POUN)2024 by Flyming Lika
«
Prev
1
/
40
Next
»
loading

Berita Regional lainnya

  • Upacara Sembahyang Cap Go Meh – Bandung
  • Tour Keliling Kelenteng – Taokwan Sinar Mulia – Bandung 2016
  • Tur Keliling Kelenteng Taoyu Manado 2016
  • Rekreasi bersama Tao Yu Bandung – Taman Hutan Raya – Ir.H.Djuanda
  • Rekreasi ke Goa Belanda dan Goa Jepang bersama Tao yu Bandung.

Recent Posts

  • Tao Parenting: Jalan Bijak Menjadi Orangtua
    May 15, 2025
  • Menggali Nilai De (德) dalam Keluarga
    May 13, 2025
  • Di Balik Jubah Emas, Tersemat Tugas Mulia – Huang Yi
    May 9, 2025
  • keKOSONGan merupakan awal dari keBIJAKsanaan
    May 8, 2025
  • NAIKIN LEVEL WU: SADAR TANPA DRAMA
    May 5, 2025

SiuTao Indonesia

Wadah Revisi Diri mencapai Kesadaran Tertinggi - Jelajah TAO dengan sukacita

Notes :

Da Jia Xue Tao Hao…

Untuk website Siutao ini masih dalam tahap pengembangan untuk itu sembari berjalan mohon masukan dan kritikannya disalurkan lewat

email  : contact@siutao.com

Terima kasih.
Xie Shen En

Lainnya

  • Hubungi Kami
  • Pernyataan Pelayanan
  • Kebijaksanaan Kerahasiaan
  • Donasi

Search

✕

Recent posts

  • Tao Parenting: Jalan Bijak Menjadi Orangtua
    May 15, 2025
  • Menggali Nilai De (德) dalam Keluarga
    May 13, 2025
Copyright © 2000 SiuTao Indonesia 正道李尚湖